18. Mengejutkan

93 16 7
                                    


Bintangnya jan lupa⭐komen juga yg banyak😙
Happy reading ya😘

Kesedihan gak akan merubah keadaan, kecuali diri lo sendiri yang mau merubah keadaan itu

Rangga tengah berdiri di depan kelas XI MIPA 1 sambil bersandar di dinding seraya memasukkan tangan ke dalam saku celana. Ia berniat mengantar Rezka pulang kerumah dalam keadaan selamat sentausa.

Tak jarang ia bersiul menggoda adik kelas yang lewat didepannya tak lupa mengedipkan mata membuat mereka salah tingkah.

Tak perlu menunggu lama akhirnya Rezka keluar dari kelas dan langsung saja di cegat oleh Rangga.

"Eh stop stop!"

"Kenapa sih?" tanya Rezka sebal.

"Lo bareng gue titik!" ucap Rangga sambil menunjuk Rezka.

"Gue gak mau koma!" tolak Rezka mentah mentah.

"Calon makmum harus patuh sama calo imam."

"Ngimpi lo ketinggian!"

"Setidaknya nanti gue bisa jatuh diatas awan."

"Gue mau pulang bareng Selly."

Tiba tiba saja handphone Selly bergetar pertanda pesan masuk. Langsung saja Selly membuka pesan tersebut.

Bunda

Nak,langsung pulang ya..ke rumah sakit deket kantor ayah. Kakek drop lagi..

"Kenapa Sel?"

"Sorry Rez gue ga bisa nganterin lo,soalnya kekek gue drop dan sekarang masuk rumah sakit." jelas Selly merasa bersalah.

"Yaudah deh gapapa titip salam buat kakek ya."

"Semoga kakek cepet sembuh." ucap Nara yang diamiin i oleh remaja remaja itu.

"Nah kan sekarang lo bareng gue gak ada penolakan!"

"Hmm. Gue duluan ya Ra!" setelah berpamitan dengan Nara,Rezka dan Rangga pun segera mengambil motor dan segera naik diikuti Rezka yang duduk di belakangnya.

Rangga segera menggas motornya dengan kecepatan standar menjelajahi jalanan kota. Entah mereka mau kemana,tentunya hanya Rangga yang tau. Rezka pun hanya diam karena ia belum terlalu mengena jalanan yang dilalui tersebut. Rezka hanya berharap Rangga tidak akan mengajaknya ke tempat yang aneh aneh.

Rezka mendekatkan wajahnya ke telinga Rangga,"Kita mau kemana sih?" tanya Rezka.

"To a secret place." jawab Rangga singkat dengan memasang wajah misterius.

"Lo ga mau macem macem kan?"tuduh Rezka curiga.

"Kan gue udah bilang gue ga mau macem macem kok,palingan cuma satu macem aja." ucap Rangga dengan tertawa.

Dengan refleks Rezka memukul punggung Rangga cukup kencang hingga membuat Rangga kehilangan keseimbangan. Untung saja, Rangga cukup lihai dalam mengendalikan motornya sehingga mereka berdua tidak jadi menabrak trotoar jalan.

"Lo mau jatoh bareng gue ya?" bukannya marah,Rangga justru menggoda Rezka lewat kaca spion.

"Kok lo geer an banget sih?"

"Gue tau gue ganteng."

***

Selang beberapa waktu akhirnya mereka sampai ditempat yang dimaksud Rangga. Suatu tempat seperti taman karena terdapat banyak tumbuhan hias dan beberapa kursi taman. Juga terdapat beberapa gazebo yang atapnya terbuat dari daun kelapa, tak lupa beberapa penjual makanan di pinggir jalan. Untuk sekarang tempat ini masih terlihat sepi,karena sekarang bukan hari libur maupun weekend jadi hanya ada ada beberapa pengunjung yang terlihat sedang berolahraga.

Rangga segera menarik tangan Rezka dan menariknya pelan menuju ujung taman yang sepertinya jarang didatangi. Alangkah terkejutnya Rezka, ternyata ada tempat indah tersembunyi di sini. Di depannya sekarang terdapat sebuah kolam buatan yang sangat indah dan jernih sehingga ikan ikan di dalamnya terlihat, Rezka mengedarkan pandangannya mengelilingi tempat tersebut pandangannya jatuh kepada rumah pohon di dekat kolam tadi.

Rangga mengikuti arah pandang Rezka, ia menarik tangan Rezka untuk mengikutinya. Rezka hanya menurut karena ia masih takjub dengan tempat ini. Rangga melepaskan tangan Rezka dan mengajaknya duduk di atas rumput hijau di bawah rumah pohon.

"Menurut lo tempatnya gimana?" tanya Rangga tanpa menatap ke arah Rezka.

"Bagus banget."jawab Rezka sambil tersenyum.

"Makasih udah ngajak gue ke tempat seindah ini."lanjut Rezka.

"Sama sama. Sebenernya lo orang kedua yang pernah gue ajak kesini."

"Beneran? Trus siapa yang lo ajak kesini pertama kali?"

Rangga mengangguk,"Dia itu temen kecil gue. Orangnya cantik,manis,dia udah kayak malaikat kecil yang tuhan kirim buat gue. Dia itu selalu bikin gue senyum tiap hari,apalagi waktu gue kehilangan seseorang yang jadi separuh hidup gue. Dia yang selalu ngingetin gue kalo kesedihan itu gak akan merubah keadaan kecuali kita sendiri yang mau berusaha merubah keadaan. Gue juga ga tau kenapa anak sekecil dia punya pemikiran yang hebat. Gue kangen dia tapi gue ga tau dia dimana." Rangga tersenyum menerawang masa lalu.

Rezka tertegun,entah mengapa ia merasa punya kisah seperti yang diceritakan Rangga. Namun ia tak mengingat apapun.

Entah kenapa gue ngerasa ada Ara di deket gue.. batin Rangga sendu.

"Sorry, gue malah jadi curhat ke lo."

"Sans bro."

"Gue doain lo cepet ketemu sama temen masa kecil lo." lanjut Rezka.

"Semoga aja."

****

Ditunggu vote dan juga kritik sarannya ya🥰






Rangga RezkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang