20. Dia Kembali

83 11 2
                                    

Selamat tahun baru buat kalian para pembaca setia Rangga Rezka🥳 tahun baru di rumah aja ya..di luar hujan ntar kamu sakit^-^

Jangan lupa tekan bintang di sebelah kiri ya...
Thankyou and happy reading♡

Dulu datang membawa kebahagiaan lalu meninggalkan menyisakan luka, dan dengan tidak tahu diri ia datang kembali dengan kata maaf untuk memperbaiki dan mengulang masa lalu

"Dia siapa Rez?" tanya Rangga kepada Rezka.

Rezka segera sadar jika apa yang dia lakukan ini salah,membiarkan dia memeluknya bisa saja membuat hatinya kembali terombang-ambing oleh kenyataan bahwa dia bukan lagi miliknya, dia yang sudah menyakitinya, menggoreskan luka yang masih membekas hingga kini.

Saat Rezka berusaha untuk melepas pelukan tersebut,lelaki di depannya justru mempererat pelukannya. Rezka mendorong dada lelaki tersebut dengan kuat sampai dia terhuyung ke belakang.

"Lo apa-apaan sih, Fan!" bentak Rezka marah.

"Aku mau minta maaf ke kamu,aku tau aku salah udah nyakitin kamu,udah nyia-nyiain kamu,aku nyesel Rez, aku mau kita bisa kembali kayak dulu." ucap Irfan dengan wajah menyesal. Dia adalah Irfan Arkana Reyfaldy seseorang yang merupakan bagian dari masa lalu kelam Rezka,yang membuat Rezka berubah menjadi sosok cuek dan pendiam.

"Setelah lo pergi dengan meninggalkan semua luka,dan lo datang kembali dengan kata maaf untuk memperbaiki dan mengulang masa lalu? LO PIKIR GUE SEBODOH ITU BUAT JATUH KE LUBANG YANG SAMA?!! GUE MATI-MATIAN NGELUPAIN LO,NYEMBUHIN LUKA DI HATI GUE AKIBAT ULAH LO,DAN LO TANPA RASA BERSALAH DATENG LAGI KE HIDUP GUE??!!" teriak Rezka emosi,air mata sudah menetes walaupun ia sudah mati-matian membendung air matanya,namun tetap saja air mata meluncur deras dari mata indahnya.

"Gue tau gue salah,gue emang bodoh waktu itu. Tapi gue punya alesan buat nglakuin itu semua. Aku terpaksa ninggalin kamu waktu itu,karna ga ada cara lain." jelas Irfan sambil berusaha meraih tangan Rezka untuk ia genggam.

Rezka mengangkat tangannya ke udara pertanda ia tak ingin mendengarkan apapun dari mulut Irfan. "Dan lo lebih milih nyakitin gue waktu itu? Lo punya otak ga sih?!! Udah stop! Gue ga mau ngedenger penjelasan apapun lagi dari lo. Sekarang mending lo pergi dari sini! Gue muak lihat muka lo lagi."

"Lelaki sejati adalah lelaki yang tidak akan pernah menyakiti hati wanitanya." lanjut Rezka.

"Tapi Rez,gue mohon lo dengerin penjelasan gue dulu." mohon Irfan kepada Rezka,namun Rezka tetap pada pendiriannya ia tak ingin mendengarkan penjelasan apapun dari Irfan.

Rezka segera berbalik untuk masuk ke dalam rumah meninggalkan Irfan yang meneriaki namanya. Rangga yang sedari tadi diam menyaksikan Rezka dan Irfan bertengkar segera berlari menyusul Rezka. Baru beberapa langkah ia kembali berhenti dan berbalik menatap Irfan.

"Gue ga tau apa yang terjadi di antara kalian,tapi lebih baik sekarang lo pergi. Biarin Rezka tenang dulu. Lo tau kan pintu keluar ada dimana?" ucap Rangga kepada Irfan yang ada didepannya.

"Yoi thanks. Gue tau kok pintu keluarnya dimana."

Irfan segera berbalik meninggalkan kediaman Rezka,ia masuk ke dalam mobil dan mengepalkan tangannya sambil memukulkannya ke stir mobil untuk meluapkan emosinya.

"ARGGHH!!" teriak Irfan sambil memukulkan kepalanya ke stir mobil.

"Gue harus dapetin lo lagi Rezka,ga peduli dengan cara apapun,pake cara licik sekalipun." senyum miring tergambar jelas di wajah Irfan.

Sedangkan Rangga bergegas menyusul Rezka ke dalam rumah. Rumah Rezka pun terlihat masih sepi. Mungkin keluarganya belum pulang. Rangga melihat Rezka yang membenamkan wajahnya di sofa ruang tamu. Rangga pun mendekati Rezka yang masih menangis.

"Rez.." panggil Rangga pelan. Namun tak mendapat sahutan dari Rezka.

"Rez..." panggil Rangga sekali lagi sambil mengusap kepala Rezka.

Seketika Rezka mendongak menatap Rangga,lalu ia segera berdiri dan memeluk Rangga yang ada di depannya. Membenamkan kepalanya di dada Rangga yang lebih tinggi dari dirinya. Menumpahkan semua kesedihan dan luka yang selama ini ia pendam sendirian.

Rezka mengeratkan pelukannya,sedangkan Rangga hanya mampu mengelus pelan punggung Rezka yang masih sesenggukan dan sesekali mengusap kepala Rezka. Membiarkan gadis di pelukannya merasa lega dan mau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Tak lama kemudian, tangis Rezka sudah mereda. Rezka menarik dirinya dari pelukan Rangga dan mengusap air mata yang masih mengalir di pipinya.

"Makasih udah minjemin dada lo saat gue nangis, sorry baju lo jadi basah." ucap Rezka pelan.

"Sans kalo gue mah,buat lo apasih yang enggak." bukannya marah, Rangga justru tersenyum geli sambil menggoda Rezka yang terlihat lucu setelah menangis.

"Ihh apa sih."

"Minum dulu gih,habis itu ceritain dia tadi siapa." suruh Rangga kepada Rezka. Rezka pun mengangguk,ia rasa Rangga bisa menjadi teman cerita yang baik untuk dirinya.

"Lo mau minum apa?" tanya Rezka pada Rangga.

"Apa aja mau yang penting cintanya banyakin."

"Entar gue kasih bonus sianida mau?"

"Ihh mau banget kan yang bikin kamyu." ucap Rangga sok imut kemudian tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi jijik Rezka.

"Sinting!"

"Gini-gini pacar lo kalo lo lupa."

***

Kini keduanya sedang duduk berhadapan di ruang tamu,dengan segelas kopi di hadapan Rangga. Rezka tampak menghela napas untuk memulai ceritanya.

"Jadi gimana?" tanya Rangga.

Rezka tampak menghela napas kembali. "Dia mantan gue." Rezka yang semula menunduk,mendongakkan wajahnya melihat ekspresi Rangga yang masih bingung terbukti dari dahinya yang mengkerut.

"Gue dulu pacaran sama dia. Dulu waktu gue di New York. Dia temen laki-laki pertama gue di sana,yang ngajarin gue cinta dan dia juga yang ngasih luka buat gue. Waktu itu pas anniversary kita. Dia ngajak gue ketemuan di taman, dia bilang mau ngasih kejutan ya gue sebagai pacar kan ya seneng dong waktu anniversary dikasih kejutan. Eh ternyata waktu itu juga dia mutusin gue tanpa alasan. Lo pasti bisa bayangin gimana kacaunya gue waktu itu,diputusin dan ditinggal pas sayang-sayangnya. Nyesek banget. Gue sampai ngurung diri di kamar,tiap malem nangisin dia dan sampai akhirnya gue sadar gue ga pantes buat nangisin cowok jahat kek dia. Gue juga mikir kalo dia yang ninggalin gue berarti dia yang kehilangan gue,bukan gue yg kehilangan dia."

"Dan dengan mudahnya dia sekarang dateng lagi,minta maaf buat minta balikan. Bayangin aja gimana gue ga marah,seolah dia dateng tanpa punya salah. Semudah itu dia ngajak balikan tanpa tau gimana gue berusaha mati-matian ngelupain dia."

Rezka menghela napas lega setelah menceritakan kisah masa lalunya. Masa lalu yang merupakan hal berat baginya.

"Ohh jadi dia mantan yang udah nyakitin lo?" Rezka mengangguk untuk menanggapi pertanyaan Rangga.

"Tapi gue berterima kasih sama mantan lo,karna dia udah nyakitin dan mutusin lo. Jadi gue bisa punya kesempatan buat jadi sayap pelindung buat lo dan gue juga bakal jadi obat yang bisa nyembuhin lo dari penyakit bayang-bayang masa lalu."

***

Vote dan coment yang banyak yaa😂♥️

Rangga RezkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang