Bunyi ketukan sepatu menyentuh lantai mendominasi ruangan tersebut, setiap langkahnya mampu membuat semua mata langsung tertuju padanya. Orang-orang yang sedang sibuk melakukan aktifitas seketika terdiam dan menundukkan kepala sebagai bentuk penghormatan, Pria itu terus berjalan tanpa menjawab sapaan atau hanya sekedar menoleh.
Bentuk wajahnya sedikit persegi dengan rahang yang tegas nan kokoh, tubuh tinggi juga tegap, mata musang tajam dengan bulu mata sedikit lentik, alis yang sangat tebal, dan bibir yang sangat seksi bagaikan jelmaan dewa-dewa yunani. satu kata untuknya. Sempurna.
Namun, dibalik kesempurnaan yang ia miliki. Dirinya menyimpan luka kelam dimasa lalunya. Wanita. Itu adalah masalah yang membuatnya sampai sekarang tidak bisa percaya akan cinta sejati, luka yang tidak berdarah pernah ia rasakan saat seorang wanita dari masa lalunya meninggalkan ia tanpa pesan atau kabar.
Dari situ ia selalu meyakinkan dirinya bahwa semua wanita itu sama dan pada saat dia menemukan pasangan yang pas, ia akan menjadikan orang itu sebagai pelampiasan rasa sakit juga kekecewaan yang pernah ia rasakan.
Pria itu memasuki ruangan bertuliskan CEO Wang Corporation didaun pintu. Setelah masuk ia langsung melepas Jas nya dengan kasar membanting ke sofa, membuka dua kancing kemeja atas dan membuka kancing lengan kemeja lalu melipatnya sampai siku. Raut wajah nya terlihat tidak bersahabat hari ini, rasa kesal menyelimuti dirinya.
Pria itu duduk lalu menghela nafas.
Brakk
Suara pintu terbuka dengan keras mengejutkan Pria itu.
"Hei broh, kenapa kau masih disini?". Tanya Chao Yu Chen yang ternyata sahabat sekaligus rekan bisnisnya.
"Mau apa kau kesini?!". Tanya ketus pria itu sambil menyilangkan kedua tangan didada.
Yu Chen melangkah masuk tanpa disuruh oleh sang pemilik ruangan. "Ayolah ada apa denganmu Lao Wang?". Ejek Yu Chen saat berhenti didepan meja tempat dimana Wang Yibo duduk.
Ya. Pria yang sedari tadi kita bicarakan adalah Wang Yibo CEO Wang Corp.
"Aku sedang tidak ingin diganggu, apalagi oleh mu. Lagipula ada apa kau kesini, aku tidak mengundangmu sama sekali!". Usir Yibo dengan sengit sambil melempar sebuah note ke arah Sahabatnya.
Yu Chen memiringkan badan menghindari serangan Pria gila didepannya. Ia tau bahwa Yibo sedang kesal karena lagi-lagi ia tidak menemukan mangsa yang cocok untuk jadi bahan mainannya.
"Bastard. Kau ingin merusak wajahku yang tampan eoh? Jika sampai itu terjadi aku tidak akan pernah membantumu lagi". Ucap Yu Chen sambil memeriksa wajahnya di pantulan kaca besar diruangan itu.
Yibo mendecak, menyunggingkan bibirnya sebelah keatas melihat kelakuan sahabatnya yang sangat tidak berguna baginya.
"Jika kau memang ingin mencari mainan, carilah di club yang biasa aku kunjungi". Yu Chen memberikan solusi yang menurutnya brilliant.
"Kau bodoh, idiot, atau apa bung? Kau bahkan tau aku sangat jijik melihat wanita yang menjajakan dirinya pada pria yang memiliki uang banyak. Gezzz Jawabanku No!". Tolak Yibo mentah-mentah. 'Jangan samakan diriku dengan kau, dasar bajingan ulung' batin Yibo. Hell. Sadarkah ia bawa dirinya juga lebih dari bajingan mencari mangsa yang polos hanya untuk melampiaskan kekecewaannya karena wanita masa lalunya.
Yu Chen mengendikkan bahu tak acuh. "Baiklah jika itu memang mau mu, terserah dan berjuanglah sendiri". Ia memasukkan kedua tangannya kesaku celana sambil berjalan keluar.
Setelah Yu Chen pergi, Ia mengacak rambut frustasi, mendesah gelisah. Lalu menghela nafas pelan sambil menyandarkan bahu pada kursi kebanggaannya.
Drrtt..
Drttt..
Terdengar bunyi getaran ponsel disaku celana. Mengambil ponsel tersebut lalu segera mengangkatnya.
"Apa?". Tanya Yibo dengan malas
Namun seketika bibirnya melengkung keatas lalu duduk dengan tegak. Entah apa yang dikatakan seseorang ditelfon tapi itu berhasi membuatnya tersenyum puas.
****
Disisi lain seorang pria cantik berpakaian lusuh berwarna putih yang menjuntai sampai pergelangan kaki kini tengah berjalan mengitari menara eiffel dengan senyum lebar terpatri di wajahnya. Ini kali pertama ia bisa melihat menara eiffel yang selalu dibicirakan oleh para tetangganya ternyata ini lebih dari ekspektasinya, menara yang menjulang tinggi didepannya sungguh indah. Ia memutar tubuhnya membiarkan pakaian lusuh nya mengembang mengikuti gerakaannya, rambutnya yang sedikit panjang serta lurus berwarna hitam legam terkibas oleh angin. Tanpa perduli dirinya menjadi pusat perhatian orang sekelilingnya.
Namun setelah itu perlahan ia terdiam matanya yang tadi menyiratkan kebahagiaan kini mulai meredup, bibirnya tersenyum tipis sambil menundukkan kepala andaikan sekarang Ia bersama ibunya disini mungkin ini akan menjadi kebahagiaan yang sangat lengkap karena ibunya mempunyai keinginan untuk pergi ketempat ini. Tapi, naas ibunya telah meninggal sebelum berhasil ia ajak kemari karena penyakit Jantung turunan. Selama ini uang yang ia hasilkan dari bekerja keras pagi, siang, sore, dan malam semata-mata hanya demi pengobatan ibunya. Tapi tuhan berkehendak lain, tuhan mengambil ibunya saat uang yang ia miliki sudah cukup untuk melakukan operasi transplantasi jantung. Masih teringat jelas pesan ibu nya saat mendekati ajal.
"Nak, kau harus mengejar impianmu carilah kebahagiannmu. Ibu akan selalu ada disini, dihatimu. Ibu tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian, tetaplah seperti ini jangan menangis ketika kau merasakan sakitnya hidup, jangan menyerah saat kau merasa kalah. Tetaplah tersenyum, tunjukkan pada dunia bahwa tidak ada yang lebih indah dengan tersenyum, hidup akan terasa ringan jika kita tersenyum". Ucap sang ibu sebelum akhirnya menutup mata untuk selamanya.
Tak terasa setetes air mengalir dipipi tirusnya dengan cepat ia menghapus memakai punggung tangannya. Ia akan memenuhi pesan dari ibunya, sesulit apapun hidup yang ia jalani sekarang tapi itu tidak lebih sulit dari apa yang selama ini ibunya rasakan.
Ia mendongakkan kepala melihat langit yang bersinar terang menyilaukan mata. Menutup mata nya sejekak. "Ibu jika kau melihatku sekarang, aku akan mengatakan ini padamu. Bahwa aku akan bahagia disini, jadi ibu jangan khawatir. Aku mencintaimu selamanya". batin pria cantik itu.
End
Note : ff ini remake dari ff lamaku dengan cast YunJae.
Don't forget for Vote and Comment 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] THE DISAPPOINTMENT HEART
FanfictionTersedia PDF 50K Wang Yibo (27th), CEO dari Wang Corporation. Perusahaan raksasa yang bergerak di bidang industri hasil bumi, hingga properti membuat dirinya masuk dalam daftar sepuluh orang berpengaruh di Dunia dengan tingkat kekayaan diatas rata-r...