E M P A T B E L A S

3.3K 403 185
                                    

Tiga Tahun Kemudian


Salju tengah memenuhi kota paris pagi ini, salju turun cukup deras mengingat sekarang sudah memasuki akhir tahun. Membuat semua orang malas untuk keluar rumah terlebih di hari libur. Begitu juga dengan seorang lelaki cantik yang berdiri tegap menatap keluar jendela kaca besar di dalam kamar. Menatap lalu lalang mobil di bawah.

Ia sedikit melirik jam berbentuk kelinci melalui ekor matanya yang menggantung di atas ranjang king size milik-nya.

05.30 AM

Sungguh aneh jika ada orang berdiri di depan jendela sepagi ini hanya karena tidak bisa tertidur dengan nyenyak terlebih itu sudah menjadi rutinitas-nya setiap hari. Ia lebih suka menghabiskan waktu-nya dengan berdiri menatap keluar jendela melihat kendaraan berlalu lalang seakan tercermin betapa sibuk-nya masyarakat kota paris di pagi hari.

Jari lentik itu perlahan terulur menyentuh jendela kaca, lalu bergerak secara abstrak hingga kaca itu menampilkan sebuah gambar kepala singa dari embun. Bibir tipis itu melengkung ke atas saat melihat hasil gambar-nya.

Tiga tahun. Waktu yang cukup lama untuk bisa memulai kehidupan baru, namun bayang-bayang pria itu terus menghantui-nya kemanapun diri nya berpijak. Tapi kini, dirinya yang sekarang bukanlah dirinya yang dulu. Ia sudah sepenuh-nya berubah menjadi pria lebih kuat.

Sebuah lengan kekar menyusup perlahan melingkari pinggang ramping-nya. Aroma musk menyapa indera penciuman-nya memberikan kesan wangi yang menyegarkan, hangat, dan juga sensual. Lelaki cantik itu memejamkan mata ketika nafas berat dari Pria yang memeluk-nya dari belakang menyentuh perpotongan leher-nya.

Jari lentik itu mencengkram hordeng jendela dengan kuat saat bibir Pria itu mulai mengecupi leher jenjang-nya hingga sebuah desahan yang tertahan lolos dari bibir tipis itu.

Kaki-nya seakan melemas bagai towel dan memasrahkan diri dengan membiarkan tubuhnya bersandar pada dada bidang pria di belakang-nya.

"Hei.. Good morning." Sapa Pria itu disertai gigitan kecil di daun telinga.

"Nggh.." Lenguhan itu kembali terdengar sebagai respon alami tubuh-nya jika di sentuh secara sensual.

"Good morning." Sahut-nya sambil mencoba berdiri tegak lalu membuka mata saat tangan itu tak lagi melingkari pinggangnya.

Membalikkan badan mata lelaki cantik itu langsung disuguhi pemandangan dari tubuh atletis seorang Pria dengan handuk yang masih melingkari pinggang kokoh-nya. Jangan lupa tetesan air yang jatuh dari rambut turun mengenai dada bidang hingga perut-nya yang eightpack dan merembes mengenai handuk.

 Jangan lupa tetesan air yang jatuh dari rambut turun mengenai dada bidang hingga perut-nya yang eightpack dan merembes mengenai handuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[TAMAT] THE DISAPPOINTMENT HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang