Happy Reading...
***
Malam ini Yibo kembali tidak pulang ke Mansion karena ada beberapa pekerjaan yang belum ia selesaikan. Baik itu pekerjaan untuk operasional perusahaan maupun pekerjaan lainnya.
Mata tajamnya melihat arloji di lengan kirinya waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, jika biasanya ia sudah pulang jam lima sore tapi kali ini berbeda.
Bunyi ketukan sepatu melangkah mendekat ke arah nya yang tengah sibuk dengan tumpukan berkas di atas meja. Yibo mengabaikan seseorang yang berhenti tepat di hadapannya, orang itu berpakaian rapih namun formal. Sebuah tangan menyentuh bahu bidangnya membuat ia mau tak mau mengangkat kepala ke atas melihat siapa yang datang.
Ketika matanya bersirobok dengan mata itu, Yibo lantas tersenyum cerah lalu menarik orang itu ke dalam pelukan hangatnya. Mendudukkannya di atas pangkuan pria tampan itu lalu mereka berciuman saling melumat bibir satu sama lain dalam waktu yang cukup lama.
Tak ingin bertindak terlalu jauh Yibo melepaskan tubuh itu lalu memintanya duduk di depan kursi yang ada di hadapannya.
"Aku merindukanmu Yibo." Ucap Pria itu sambil tersenyum lebar menatap pria dengan hangat.
Yibo membalas senyuman itu dengan tak kalah hangat. "Aku juga merindukan-mu Yunxi."
"Bagaimana kau bisa tau jika aku masih berada di ruangan?" Tanya Yibo pada Yunxi yang mengerlingkan mata ke arahnya dengan nakal.
"Pelayan setia-mu yang memberitahuku jika kau malam ini tidak pulang dan lembur karena pekerjaanmu masih menumpuk." Jelas Yunxi dengan suara sedikit menggoda.
Menganggukkan kepala. "Lalu kenapa kau tidak pulang? Kenapa malah kemari? Ada yang ingin kau bicarakan?"
'Tidak ada. Hanya saja tadi aku bertemu dengan pelayan-mu Nancy bersama dengan seseorang yang ku kenal, aku merasa heran apakah kini peraturan di mansion mu sudah tidak berlaku lagi? Sehingga pelayan bebas keluar-masuk?." Yunxi berbicara sambil menopang dagunya di atas pergelangan tangan.
Mendengar nama pelayan-nya disebut Yibo sedikit terkejut. "Benarkah?"
Yunxi hanya menjawab dengan gumaman. "Aku melihatnya bersama dengan teman-ku di Supermarket."
"Mungkin dia ingin membeli keperluan dapur." Jawab Yibo singkat.
Yunxi mengangguk-anggukkan kepala.
Yibo, "Bagaimana dengan proyek ayahmu yang di China? Ku dengar proyek itu sempat mangkrak lama sekali karena kasus korupsi besar-besaran yang dilakukan kepala pengawas lapangan."
Mengerutkan kening bingung bagaimana pria itu bisa tau jika proyek ayahnya sempat gagal karena beberapa hal, dan proyek itu bukankah bekerja sama dengan ayah Yibo juga?
"Proyek itu berjalan dengan lancar karena bantuan dari paman Wang. Tapi, saat bangunan itu mulai beroperasi pada awalnya memang berkembang sangat pesat namun akhir-akhir ini aku tak tau apa yang terjadi bahkan sampai kini saham perusahaan anjlok. Banyak investor yang melarikan diri hingga belum lama ini ada seseorang yang datang kepadaku dan ingin membeli seluruh saham perusahaan. Tentu saja awalnya aku menolak, namun lama kelamaan aku pun tak sanggup menanggung itu semua sendiri. Kau pasti sudah mendengar berita bukan jika ayahku telah menghilang sejak lama."
Yibo mendengarkan dengan perasaan iba karena lelaki yang dulu sangat kuat dimatanya kini sangat rapuh dan tak mampu menanggung beban ini sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] THE DISAPPOINTMENT HEART
Fiksi PenggemarTersedia PDF 50K Wang Yibo (27th), CEO dari Wang Corporation. Perusahaan raksasa yang bergerak di bidang industri hasil bumi, hingga properti membuat dirinya masuk dalam daftar sepuluh orang berpengaruh di Dunia dengan tingkat kekayaan diatas rata-r...