Happy Reading...!
Xiao Zhan terbangun dari mimpi buruk, ia membuka kelopak mata-nya mendesah berat lalu bangkit dari pembaringan menatap kesamping yang kosong. Pantas saja ia bermimpi buruk tak ada Aldrich disamping-nya. Mimpi itu kembali hadir dimana kejadian saat ia memergoki Yibo dengan Yunxi tengah bercumbu. Sangat sulit membuang pria tampan itu dari pikiran-nya, semakin ia mencoba melupakan semakin kental bayangan itu di ingatannya.
Mengusap wajah pelan ia menatap keluar jendela dimana langit telah berubah gelap gulita. Kepalanya menengadah melihat jam dinding menunjukkan pukul dua dini hari. Kemana Aldrich? Apa ia belum pulang?.
Kerongkongan-nya terasa kering hingga Ia memutuskan untuk pergi ke dapur karena kebetulan stock air putih di kamarnya habis. Menyingkap selimut ia beranjak keluar kamar memperhatikan sekeliling ruang yang gelap dan sedikit lembab.
Sesampai-nya di dapur segera Xiao Zhan membuka kulkas, menuang air ke dalam gelas, dan meminumnya hingga tandas. Mendesah lega ketika air membasahi kerongkongan-nya. Saat akan kembali ke kamar, Xiao Zhan mendengar suara berat samar-samar dari pojok ruangan. Seketika bulu kuduknya berdiri saat kepalanya mulai membayangkan beberapa hantu di film yang ia tonton. Karena rasa penasaran melebihi dari rasa takut, Xiao Zhan memilih mendekat ke asal suara itu.
Ia melangkah mendekat dengan perlahan mencoba untuk tidak menimbulkan suara. Telinga-nya ia tempelkan di dinding dan langkah kaki-nya terhenti di depan dinding dengan wallpaper sama dengan yang lain saat telinga-nya menangkap sebuah suara yang jelas terdengar berasal dari dalam dinding tersebut.
Alis tebal-nya bertaut bingung kenapa ada suara dari dalam dinding. Tangan rampingnya mencoba mengetuk-ngetuk dinding namun hasil-nya tetap nihil tak ada dengungan atau suara lain yang dihasilkan. Dinding itu sama seperti dinding lainnya yang tak mengeluarkan suara gema ketika di pukul.
Tak perduli dengan pikiran-nya yang semakin liar akan bentuk rupa hantu yang bermacam-macam. Xiao Zhan justru memilih menyandarkan tubuh-nya pada dinding, melipat tangan sambil memejamkan mata mencoba menangkap lebih jelas suara dari dalam.
Suara itu terdengar tak asing karena suara itu seperti milik seseorang yang selama ini menemani-nya. Berdiri tegak, Ia dekatkan kembali telinganya menyentuh dinding memastikan jika pemilik suara itu adalah orang yang ia kenal.
Ah! Ternyata memang benar jika suara itu mirip seperti suara Aldrich, tapi apa yang ia lakukan pada dini hari seperti ini. Disaat semua orang tertidur mengapa ia justru memilih menyelinap ke dalam dinding. Pasti itu ruang rahasia.
"Apa barang-nya sudah kalian terima? Ingat jangan sampai diketahui oleh siapapun, Ini rahasia kita berdua. Kau mengerti apa maksud ku bukan?"
'Barang? Barang apa yang ia maksud?' batin Xiao Zhan ketika mendengar percakapan yang ia yakini melalui ponsel karena tak ada suara sahutan yang terdengar.
"Tentu. Jika kau membutuhkan sesuatu katakan saja padaku. Senang berbisnis dengan anda, Sean Xiao."
'Sean Xiao? Siapa itu?' lagi-lagi Xiao Zhan dibuat kebingungan dengan ucapan yang dilontarkan oleh Aldrich, dan bisnis apa yang dia maksud? Setau Xiao Zhan, Aldrich hanya seorang dokter dan bukan pebisnis. Entahlah. Xiao Zhan mengendikkan bahu sebelum pergi berlari masuk ke dalam kamar sebelum Aldrich memergoki-nya tengah menguping.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] THE DISAPPOINTMENT HEART
Fiksi PenggemarTersedia PDF 50K Wang Yibo (27th), CEO dari Wang Corporation. Perusahaan raksasa yang bergerak di bidang industri hasil bumi, hingga properti membuat dirinya masuk dalam daftar sepuluh orang berpengaruh di Dunia dengan tingkat kekayaan diatas rata-r...