T U J U H

4.9K 518 51
                                    

Beberapa minggu telah berlalu sejak pengusiran Xiao Zhan dari mansion oleh Wang Yibo yang ternyata memang sengaja dilakukan untuk melindungi Xiao Zhan dari Ibu tirinya. Hubungan mereka berdua kian erat bagaikan perangko yang menempel erat di kertas. Wang Yibo meminta Xiao Zhan untuk tidur bersamanya, dikamar. Awalnya Pria manis itu menolak secara terang-terangan karena merasa tak enak dengan penghuni mansion lainnya, dan takut ada pembicaraan yang kurang enak di dengar baik untuk dirinya maupun Yibo sendiri. Lebih tepatnya Xiao Zhan tak ingin perasaan yang ia rasakan semakin dalam. Namun, Pria tampan itu tetap memaksa hingga mau tak mau Xiao Zhan menuruti keinginannya.

Xiao Zhan kerap kali dilanda rasa bimbang akan sikap Yibo yang tak pasti. Sebenarnya, Ia lebih bingung akan perasaannya sendiri. Apa yang diinginkan oleh hatinya? Ia sendiri tak bisa menjawab. Hatinya sering kali merasa bahagia saat menerima perhatian kecil dari Tuannya, Yibo. Tapi, disisi lain Ia merasa bahwa perasaan ini sebuah kesalahan yang memang seharusnya tak ada. Pria dengan Pria? Bukankah itu sebuah hubungan yang bisa dibilang aneh? Walaupun disini, Prancis hubungan seperti itu merupakan hal yang lumrah tapi di negaranya sendiri hubungan itu masih belum ada kejelasan hukum yang pasti.

Ia hanya merasa takut salah dalam mengambil langkah yang akhirnya berakibat buruk. Setiap kali ia ingin mengubur perasaan itu yang timbul hanyalah perasaan yang semakin dalam. Pria manis itu juga memikirkan ibu dan ayahnya. Takut mengecewakan mereka karena memiliki anak dengan seksualitas yang banyak orang bilang menyimpang dari kehendak takdir. Namun, bukankah kita tidak bisa menentukan kemana hati kita akan berlabuh? Ia sendiri tak akan mau memilih ke jalan ini jika seandainya hati bisa memilih.

Sementara itu, Wang Yibo terus di sibukkan oleh pekerjaannya di kantor. Semenjak ibu tirinya datang ke Prancis, satu per satu masalah mulai hadir. Dari harga saham perusahaan yang anjlok akibat kinerja perusahaan kurang baik, hutang jangka panjang yang semakin membengkak, hingga banyak investor yang kembali mempertanyakan kinerjanya. Kini Yibo tau mengapa Ibu tirinya sampai rela jauh-jauh menemuinya ke Prancis yaitu karena Cheung-Ma tidak becus menguruh cabang perusahaan. Saat Yibo menerima laporan keuangan yang belum di audit oleh bagian akuntan, Ia menemukan banyak sekali kejanggalan saat membaca pengeluaran kas perusahaan cabang.

Wanita itu memang benar-benar membuatnya kesal. Jika dirinya tak bergerak dari sekarang maka salah satu cabang Wang Corp akan gulung tikar, dan Ia tidak akan membiarkan itu terjadi.

Yibo sempat mengintrogasi ibu tirinya, kemana larinya uang perusahaan hingga dua belas digit. Dan wanita itu hanya menjawab santai untuk keperluan pribadinya. Pada saat itu yang Yibo lakukan adalah menarik kembali perusahaan berada dibawah kendalinya, mencabut semua fasilitas yang ia berikan pada wanita itu, hingga menutup akses agar wanita itu tidak diterima di negara manapun. Jahat? Tentu tidak. Selama ini Ia sudah berbuat baik dengan memberikan satu cabang untuk diurus oleh ibu tirinya, berharap bahwa perusahaan akan berkembang pesat. Namun, pada kenyataannya justru berbanding terbalik dari yang diharapkan.

Cheung Ma sempat mengamuk ketika Ia dan yang lainnya sedang rapat umum pemegang saham untuk menentukan siapa yang akan mengambil alih cabang di China. Wanita itu memaki, mengumpat, mengeluarkan semua kekesalannya. Yibo hanya diam sambil tersenyum simpul tak perduli, bahkan jika wanita itu berguling-guling dilantai. Justru Ia senang karena tak perlu bersusah payah mengembalikan citranya yang mulai dianggap buruk, toh wanita itu sudah membantunya dengan memberi tahu bahwa bukan dia pengurus sebenarnya.

Merasa tak mendapat respon apapun wanita itu beranjak keluar dengan wajah masam sambil mengumpat akan balas dendam, dan Ia tak perduli.

***

Malam ini di mansion terasa berbeda dari biasanya karena para maid dilarang memasak makanan untuk makan malam oleh Xiao Zhan. Pria manis itu kini tengah bernandung riang sambil bergulat dengan wajan, dan spatula di dapur. Wajahnya terlihat sangat bahagia, bibir itu terus mengukir senyum walau terkadang lengannya terkena cipratan minyak panas.

[TAMAT] THE DISAPPOINTMENT HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang