Waalaikumsalam Kapten #Part13

2.4K 116 5
                                    

Happy Reading 😘
Jangan pelit-pelit kasih bintang yooh.
Comment boleh dong

~~~
Kulihat dari arah yang tidak terlalu jauh ada wanita yang berlari ke arahku dengan begitu ketakutan, kudengar ia sedang meminta pertolongan.

Sedikit kupercepat langkah agar bisa kukenali wajahnya, namun sepertinnya langkah gadis itu lebih cepat dan seketika mataku membulat sempurna melihat wanita di hadapnku ini. Dia wanita yang kucintai dan betapa kagetnya aku saat tubuh mungilnya memelukku dengan begitu erat.

Kurasakan tangannya yang melingkar di pinggangku bergetar, dadanya berdetak sangat kencang dan isakannya bertambah kencang membuat batinku sangat terluka.

"Apa yang terjadi dengan Hanifa?"

Hatiku rasanya tak tega mendengar tangisannya. Kuusap dengan lembut kepalanya yang tertutup hijab berwarna coksu mencoba menenangkan dirinya.

Hijabnya sobek bagian belakang membuatku semmakin bertanya-tanya. Setelah kurasa dirinya sudah sedikit lebih tenang, kucoba melepaskan pelukannya agar dapat kutatap wajahnya.

Kulihat Hanifa menunduk dengan sesegukan sesekali menengok ke belakang seperti ada yang sedang mengejarnya, tanganku memegang kedua lengannya dan kurasakan tangan kiriku basah. Ternyata lengan bajunya sobek, kulit putihnya terlihat dan darah masih menetes disana.

"Siapa yang berani melakukan ini Faa?"

Penampilannya benar-benar berantakan. Tak ada lagi kain yang menutup alis dan dahinya membuat anak rambut muncul dari balik hijabnya, matanya sembab akibat menangis.

Aku tidak sanggup melihat wanita yang kucintai seperti ini. Aku bisa merasakan wajahku merah karna tersulut emosi tapi tetap kukendalikan diriku.

"Mas Hilmi..hikss hiks"

"Tenang Fa mas Hilmi ada di sini, kita pulang sekarang yah untuk mengobati lukamu"

"Mas Hilmi__"

Tiba-tiba Hanifa melepaskan diri dari sentuhan Kapten Hilmi dan mengambil langkah menjauh seperti merasa bersalah akan perbuatannya barusan.

"Maafkan aku Mas"

Aku menuntunnya berjalan menuju kerumahnya, langkahnya begitu gontai tapi ia menolak untuk kusentuh, lalu kubiarkan saja Hanifa berjalan dan aku tetap berjaga dari arah belakang. Untuk kedua kalinya kami bertemu tapi yang kurasakan bukan bahagia.

Aku tidak pernah menyangka dipertemukan dengan dirinya dalam keadaan seperti sekarang. Aku berjanji dalam hati akan mencari orang yang telah berani melukainya.
~~~~

Beberapa menit kemudian, Kapten Hilmi dan Hanifa tiba di rumah minimalis. Di sana nampak Lulu yang sangat terkejut melihat mereka berdua. Hanifa dengan penampilan yang sudah bisa ditebak baru saja mendapatkan masalah dan di sampingnya ada kapt Hilmi, seseorang yang diam-diam disukai oleh Lulu.

Lulu berlari menghampiri mereka dan memeluk sahabatnya itu dan lagi tangis Hanifa pecah di pundak Lulu.

"Ya Allah Fa, apa yang terjadi? Siapa yang tega melakukan ini?"

Hanifa hanya diam, enggan lepas dari pelukan Lulu.

"Lebih baik kita bawa Hanifa masuk dulu yah, biarkan dia tenangin diri sebentar" ucap kapt Hilmi

Lulu mengangguk mengiyakan ucapan kapten Hilmi, dan memapa Hanifa untuk masuk ke rumah. Lulu mempersilakan kapten Hilmi duduk dan berlalu untuk mengambil kotak p3k untuk mengobati luka di lengan Hanifa.

Kapten Hilmi berusaha menenangkan Hanifa yang masih menangis. sedangkan Lulu membantu untuk mengobati lukanya. Setelah selesai, Hanifa diantarkan oleh Lulu untuk beristirahat.

Ingin rasanya kapten Hilmi berada di rumah itu sepanjang waktu namun hal itu tidak mungkin karena tanggung jawabnya yang ada di batalyon. Dengan berat hati kapten Hilmi berpamitan kepada Lulu dan meminta Lulu untuk selalu menjaga Hanifa. Tak lupa kapten Hilmi meminta nomor telepon Hanifa agar ia dapat menanyakan kabar Hanifa kapanpun dia mau.

Kapten Hilmi masih menerka-nerka apa gerangan yang terjadi pada Hanifa pagi tadi. Siapa orang yang telah tega berbuat demikian kepada wanita sebaik Hanifa, tapi sepertinya hari ini bukanlah waktu yang tepat untuk menanyakan itu. sepertinya esok atau lusa atau jika Hanifa telah siap untuk mengatakannya sendiri.

Gregetnya kurang apa bagaimana??
Comment dong 😀😀

Waalaikumsalam Kapten! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang