Waalaikumsalam Kapten #Part5

2.4K 118 0
                                    

Di teras rumah minimalis Hanifa termenung mengikuti pikirannya yang sedang bermuara. Ia sendiri tak paham apa yang membuat harinya begitu kusut.

Tubuhnya memaksa untuk terpaku tak ingin berbuat apa-apa. Ingin seklai ia beranjak dari kursi kayu menuju tempat tidurnya, munngkin saja di tempat tidur tubuhnya bisa berdamai.

Tiba-tiba Hanifa teringat akan sebuah buku yang tadi di berikan oleh Lulu dan untung saja buku itu tak tertinggal di ruangan kelasnya.

"Kupikir ini hanya kebetulan, tapi semakin hari rasaku makin bertambah. Ini bukan cinta pada pandangan pertama, melainkan takdir yang telah disusun secara sempurnaa oleh sang maha pemilik hati. Ana Uhibukki Fillah"

Sebait kata itu bukanlah bagian dari buku yang ia pegang melainkan sebuah kertas kecil yang sengaja di tempatkan dibagian kedua buku itu. pikirnya itu adalah lulu, tapi sejak kapan Lulu pandai menciptakan kata sepuitis itu? ia baru saja akan membuka lembaran demi lembaran buku ketika Lulu datang dan mengambil alih segala perhatiaannya.

"Faa, ternyata kamu ada disini?"

"Kenapa Lu? Mau ikut nungguin mas gagahmu?" Guyonnya menggoda lulu.

"Ya ampun Fa, kamu lagi nungguin mas gagah?" Matanya sedikit memblat seakan tak percaya.

"Haha gak lah Lu, mana mungkin. Ini aku lagi baca buku yang kamu beli tadi

"Oh kirain haha... itu bukan aku yang beli Fa"

"Jadi yang katamu dari seseorang itu serius Lu?"

"Iya Fa aku serius, itu punya kamu tau". Katanya sedikit cuek

Pernyataan Lulu makin membuatnya bingung. Bagaimana mungkin buku yang baru ia sentuh tiba-tiba menjadi miliknya? Lagi pun ia tak pernah memesan buku seperti itu. Buku bertema romance seketika membuatnya bergidik. Ia tak pernah tertarik dengan apapun yang mengarah ke romance. Baginya kisah hidup yang ia jalani sudah cukup mengukir lika-liku, tak perlulah ditambah dengan kisah cinta yang berliku-liku pula. Yang ia inginkan hanya taaruf, khitbah lalu walimah. Simple dan sesuai dengan syariat Islam, tapi bukan saat ini.

"Tadi di tokoh buku, aku bertemu seseorang yang kenal sama kamu Fa dia nitip buku itu katanya untuk si gadis berniqab". Lanjut Lulu

"Kamu tau siapa orangnya? Kamu nanya gak siapa namanya? Desaknya sedikit penasaran.

"Aku gak nanya sih tapi sepertinya wajah itu lumayan familiar loh Fa. Lelaki itu juga tahu kalau kita berdua ngekost di rumah ini". Tutupnya.

"Siapa orang itu? tanyanya lagi-lagi penasaran. Tapi tak ada klise yang mampu di hadirkan untuk menjawab pertanyaannya karena memang Hanifa merasa tak punya kenalan selain Lulu, tetangga dan anak-anak kolong langit.

"Ya udah deh aku simpan ya bukunya mana tau ia akan kembali untuk mengambilnya".

🌹🌹🌹

Ciee ciee yang punya pengagum rahasia...


Waalaikumsalam Kapten! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang