Waalaikumsalam Kapten #Part4

2.5K 131 1
                                    

Pagi-pagi sekali Nifa sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kolong langit. Dengan busana berwarna coklat senada dengan niqabnya tak lupa ia menenteng tas berwarna skyblue yang berisi buku pelajaran untuk muridnya.
Matanya tampak sayu hari ini mungkin karena semalam ia menangis hingga terlelap tapi masih terlihat sesekali garis halus di ujung mata sepertinya ia mencoba untuk tersenyum.

Di depan pintu kolong langit ia mencoba mengatur napas.

Assalamualaikum adek-adek "sapa nifa dengan ekspresi tersembunyi"

Waalaikumsalam kak nifa "jawab mereka serentak"

"Kaaifa haalukum Jamii'an? (apa kabar kalian semua?

"Nahnu Bikhairin, Alhamdulillah" (Kami baik-baik saja, Alhamdulillah)

"Alhamdulillah" sembari meletakkan tas di atas meja kayu yang hampir rapuh termakan waktu.

Nifa begitu senang melihat kemajuan dari murid-muridnya, mereka berusah keras untuk belajar di tengah keadaan yang tampaknya enggan memberi dukungan. Terlebih lagi muridnya kini begitu bahagia dengan keberadaannya ditempat itu. Sangat jauh berbeda saat pertama kali nifa tiba, tak satupun dari mereka yang mau mendekat mungkin karena takut dengan gaya berpakaian nifa tapi karena antusiasnya dalam mengajar dan berusaha untuk merangkul mereka, akhirnya mereka luluh dalam dekapan hanifa.

Nifa tak siap kalah oleh kehidupan. Silih berganti kenyataan getir harus ia alami sejak Uminya meninggal dan sekarang hanya ada Tettanya yang dengan sabar menunggu kedatangan putri tercintanya di seberang sana. Nifa akan pulang setelah ia mampu membuktikan bahwa keputusannya tidaklah salah.

Semoga tetta bisa bersabar dan terus mendoakan nifa "katanya"
~~~

Jam nya sudah menunjukkan pukul 10:00 dan sampai saat itu Lulu belum juga datang membantunya untuk mengajar. Karena di kolong langit ada dua ruangan kecil yang masing-masing berisi 12 anak, rasanya hanifa akan kewalahan jika harus mengajar mereka secara bergantian.

"Assalamualaikum Faa" suara menyeru dari depan pintu kelas

"Waalaikumsalam, ya Allah lu' kamu dari mana aja? Anak-anak pada nungguin kamu.

"Maaf Fa tadi aku mampir ke toko buku dulu, dengan wajah memelas sambil menunjukkan buku yang baru saja ia beli kepada Hanifa. "Ini untuk kamu"

"Bukunya untuk saya? Loh kenapa, aku kan gak pesan buku Lu?"

"Dari Seseorang"

Lulu segera berlalu dari hadapan Hanifa tanpa menyelesaikan perkataannya, membuat Hanifa penasaran dengan buku yang sedang digenggamnya terlebih kepada 'seseorang' yang disebut oleh Lulu barusan.

~~~

~29 Oktober 2018

~jangan lupa vote+comment😊

Waalaikumsalam Kapten! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang