Waalaikumsalam Kapten #Part2

3.5K 149 13
                                    

Hanifa menengadah mencari sumber suara. Namun, hanya beberapa detik saja ia mengambil waktu untuk berdiri pemilik suara itu sudah menjauh dari posisinya. Dari arah kiri, Hanifa hanya melihat punggung pria jenjang yang berjalan menjauh dari tempatnya berdiri.

"Mas... " Teriaknya memanggil pria itu.

Namun yang dipanggil hanya berbalik menampakkan sebagian wajahnya sambil tersenyum dan lalu melangkah pergi semakin jauh dari dirinya.

"Siapa dia?"

~~~

Senja, warna yang selalu mampu membuat Hanifa kagum. Warnanya begitu indah, cahayanya jelas terlihat ketika menyapa irisnya yang coklat. Ekor matanya mengukir garis halus tanda senyum merekah dari wajahnya. Tak henti ia mengucap syukur atas nikmat yang Allah hadirkan di setiap sorenya. Sesekali ia membiarkan deru angin menembus niqabnya.

Tak jauh dari tempatnya berdiri, tampak Lulu yang tak henti mengedarkan pandangan di sekitar jalan seperti sedang menunggu seseorang.

"Lu, lagi nungguin siapa" tanya Hanifa dengan heran.

"Itu loh Fa, aku lagi nungguin mas-mas gagah yang sering lewat di depan rumah. Sambil cekikikan mendengar perkataannya sendiri.

Di tempat tinggal mereka memang terdapat sebuah batalyon TNI AD dan memang sudah menjadi kebiasaan setiap sore ada barisan manusia berpakaian loreng tampak gagah dengan suara khas menyanyikan lagu mars TNI.

Padahal setauh Hanifa jarak antara rumah kost dengan batalyon itu lumayan jauh.

Tentang batalyon yang sampai sekarang tak ia ketahui namanya, tentang TNI, apalagi tentang mas gagahnya Lulu, Ah sudahlah Hanifa tak ingin ambil pusing dengan hal-hal yang sama sekali tak dimengertinya.

"Ya Allah Lu sampai segitunya kamu nungguin mas gagahmu itu"

"Yah tau sendirilah Fa, aku tuh salah satu penggemar loreng dari dulu"

Hanifa makin dibuat heran mendengar cerita sahabatnya itu.

"Memang ada yah yang namanya pecinta loreng?", aku kok baru dengar haha"

"Ada lah, sini deh duduk di sampingku" sambil menarik tangan Hanifa.

Dari jauh samar-samar terdengar suara yang sudah tidak asing lagi di telinga, suara sepatu boots yang disentak di sepanjang aspal sudah menjadi hiburan tersendiri bagi yang menyukainya terlebih bagi Lulu.

Tentara Nasional Indonesia
Siap mempertahankan Negara
Dengan Sumpah Prajurit dan sapta marga
Kobarkan semangat pancasila___

Hanifa hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Lulu yang dengan semangat ikut bersenandung ria mendengar suara dari gerombolan prajurit itu.

Hanifa tampak terlalu serius memperhatikan sahabatnya itu hingga ia tak sadar dari kejauhan sepasang mata itu dengan sengaja menatapnya lagi.

🌹🌹🌹



Waalaikumsalam Kapten! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang