Dimas tak peduli dengan ocehan sahabatnya. Ia menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong.
"Van telpon dia, gue mau..."
***
"Van telpon dia, gue mau balapan."ucap Dimas yang membuat genk Seven Warrior terkejut bukan main.
"Lo serius dim?"tanya Rivan yang masih terkejut akibat uacapan Dimas.
"Hm"
"Tapi dim-"ucapan Said terpotong karena Dimas telah menjawabnya terlebih dahulu.
"Gak usah banyak bacot! Gue bilang telpon ya telpon!!"ucap Dimas yang sudah tersulut emosi.
"I-iya gue bakal telpon Lucas."ujar Rivan sambil mengeluarkan ponsel berlogo apel yang digigit setengah itu dari saku celananya.
Lucas adalah orang kepercayaan genk Seven Warrior yang memberitahu ada atau tidaknya jadwal balapan genk Seven Warrior. Bukan hanya genk Seven Warrior, tetapi semua genk yang ada di Jakarta. Usia Lucas tidak jauh berbeda dengan genk Seven Warrior, hanya saja berbeda 2 tahun. Seharusnya ia sekarang menginjak masa perkuliahan. Tapi ia tidak mau. 'Merepotkan orang saja' begitulah Lucas jika ditanya tentang perkuliahannya.
"Gimana?"Tanya Dimas masih dengan muka datar andalannya.
"Emmm... kata Lucas jadwal balapan hari ini padat. Udah banyak yang booking duluan. Jadi kita gak bias ikut balapan nanti malam"jawab Rivan dengan ragu. Pasalnya ia berbohong. Yang ia katakana hanyalah kebohongan belaka. Dimas juga paling anti dengan yang namanya balapan. Saat teman-temannya sedang balapan ia hanya sekedar menonton saja.
"Gue gak mau tau, pokoknya mala mini gue harus balapan!!"ucap Dimas yang sudah tak bisa menahan emosi yang sedari tadi ia tahan.
"Tapi dim, malam ini gak bisa!"balas Rivan.
"Haa, gak bisa? Biasanya Lucas selalu bis-- aww!"ucapan Lian terpotong karena Rivan menginjak kakinya.
"Lo ngapain nginjak kaki gue njiir!"sinis Lian sambal memegang kakinya.
"Lo bisa diem gak sih?!"balas Rivan yang sudah malas dengan Lian.
Frans yang melihatnya memutar bola matanya jengah, selalu saja adu mulut.
"Tumben lo mau balapan?"Tanya Frans heran.
"Iya bener banget. Biasanya lo ngelarang kita buat balapan. Sekarang malah elo yang mau balapan"ujar Said bingung.
"Bacot lu berdua."balas Dimas pergi dari taman tersebut.
"Lah kenapa tuh bocah main pergi-pergi aja?"tanya Ozi heran atas kepergian Dimas.
"PMS mungkin"ucap Dipa yang juga heran atas kepergian Dimas.
Frans mengerutkan dahinya heran tak seperti biasanya Dimas seperti itu.
"Dimas kenapa aneh?"gumam Frans dengan suara yang sangat kecil. Bahkan genk Seven Warrior tidak dapat mendengarnya.
***
Disinilah sekarang genk Gypsy berada, di mansion Lia.
"Aduhh... gue laper"ujar Hanna memegangi perutnya.
"Kalo laper tuh makan, susah amat idup lo."balas Sinta sengit.
"Yaudah sih,, biasa aja."jawab Hanna tak kalah sengit.
Tiba-tiba terdengar suara teriakan Gista dari lantai atas, tepatnya kamar Gista.
"AAAAA!!!"
Genk Gypsy yang mendengar teriakan Gista pun terlonjak kaget, pasalnya suara Gista menggelegar di seluruh mansion.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GENK OF LOVE
Teen FictionGypsy, Seven Warrior, Beauty Seven. Sebuah genk terkenal di SMA Star High. Gypsy, genk cewek yang terkenal cantik dan badgirl tetapi mempunyai hati nurani. Gypsy tidak suka adik kelasnya dibully oleh kakak kelasnya. Seven Warrior, genk cowok yang...