Sedangkan geng Seven Warrior masih berada di rooftop sekolah. Padahal jam pulang sudah lewat dari satu jam yang lalu. Mereka hanya diam dengan pikiran masing-masing. Tiba-tiba Dimas membuka suara dan memulai percakapan yang membuat geng Seven Warrior terkejut, terlebih lagi Lian dan Frans. Yang masih tak percaya apa yang dikatakan Dimas.
***
"Lebih baik kita cabut aja hukumannya."ujar Dimas.
"Gila ya lo!"seru Lian tak percaya.
"WHAT?!"teriak Dipa tak percaya.
"Lo nggak waras!"ucap Said yang masih terkejut.
"Lo nggak sakit kan?"tanya Ozi.
"Lo mabuk?"tanya Rivan yang tak percaya dengan ucapan Dimas.
Dimas yang mendengar celotehan sahabatnya itu pun menghela napas gusar dan mengusap wajahnya kasar.
"Kenapa lo pengen cabut hukuman ini?"tanya Frans heran.
"Punya hak apa lo?"tanyanya lagi.
"Apa jabatan lo sampai pengen buat cabut hukuman ini?"Mendapat pertanyaan beruntun seperti itu, Dimas mengacak rambutnya frustrasi. Tak mungkin ia beritahu alasannya sekarang. Ini bukan waktu yang tepat.
"Ayolah Frans, sekali aja lo dengerin omongan gue."ujar Dimas.
"Kenapa lo pengen cabut hukuman ini?"selidik Frans.
"Gue belum bisa ngasih tau lo sekarang."balas Dimas.
"Lo main rahasia-rahasiaan sama kita"?tanya Lian mengangkat sebelah alisnya.
"Lo lupa kalau kita harus saling terbuka satu sama lain?"tanya Rivan yang kini membuka suaranya.
"Masalah pribadi sekalipun."lanjut Said.
"Buka apaan nih?"tanya Dipa ambigu.
"Pikiran lo jorok!"sahut Ozi mendelik kearah Dipa.
"Nething lo!"ujar Dipa. "Malah pikiran lo yang jorok. Pasti lo mikirin yang enggak-enggak kan?"lanjutnya sambil menggoda Ozi.
"Bacot lo!"seru Ozi kesal dengan Dipa.
Geng Seven Warrior yang melihat kelakuan Dipa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Mereka bingung mengapa mereka bisa memiliki teman makhluk aneh seperti Dipa.
"Jadi gimana Frans?"tanya Dimas.
"Apanya?"tanya Frans balik sambil mengernyitkan dahi.
"Ck, sama omongan gue yang tadi."
"Nggak."jawabnya singkat.
"Ayolah Frans, lo cabut hukuman ini."ucap dimas yang bersikeras ingin mencabut hukuman yang dibuat Frans.
"Jawaban gue tetap sama, nggak!"ucapnya tetap pada pendiriannya.
"Gue tau Frans, lo pasti was-was kan sama ucapan Kia. Lo pasti kepikiran kan sama ucapan Kia?"tanya Dimas.
Frans hanya diam, ia tak mampu menjawab pertanyaan Dimas. Pasalnya yang diucapkan Dimas memanglah benar.
"Lo kenapa sih pengen banget cabut hukuman ini?"tanya Lian heran."Gue nggak bisa kasih tau lo sekarang."jawab Dimas.
"Latar belakang lo buat cabut hukuman ini apa?"tanya Lian lagi. "Lo kalau ngomong mikir dong, Gypsy itu musuh kita. Nggak mungkin kita asal cabut hukuman mereka!"lanjutnya yang mulai tersulut emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GENK OF LOVE
Teen FictionGypsy, Seven Warrior, Beauty Seven. Sebuah genk terkenal di SMA Star High. Gypsy, genk cewek yang terkenal cantik dan badgirl tetapi mempunyai hati nurani. Gypsy tidak suka adik kelasnya dibully oleh kakak kelasnya. Seven Warrior, genk cowok yang...