Awalan datang dari suatu takdir,
Akhiran sudah menjadi suatu pilihan
💫💫💫"Buuu.. Nina berangkat ya" Perempuan cantik berhijab putih ini berteriak dari luar rumah. Yang sekarang tinggal makai sepatu andalannya setiap pagi.
"Iya hati-hati dijalan Nin" Ucap Ibunya dari dalam.
"Iya bu. Assalamu'alaikum" Nina meninggalkan pekarangan rumahnya.
"Waalaikumsalam" ibunya dari arah dapur yang sama sekali tidak sempat melihat anaknya pergi ke sekolah.
Karena sekarang memang sedang banyak pekerjaan apalagi dia sekarang mempunyai usaha ketring. Yang setiap pagi sibuk memasak.
Nina. Perempuan berparas cantik blasteran Jawa dan Belanda. Ibunya orang Jawa dibagian Barat sedangkan Ayahnya asal Belanda.Tapi sekarang Ayahnya sudah meninggal dunia saat 2 tahun yang lalu.
Dia mengalami kecelakaan pesawat saat pergi ke Belanda untuk menemui sanak saudaranya.
Saat itu ia dan ibunya tidak ikut. Karena ibunya sedang mengandung adik Nina yang sekarang sudah berumur 2 tahun.
Adiknya bernama Noni pramudipta sering di panggil Ita. Takalah cantik dengan kakaknya.
Nina, dia pintar di sekolahnya. Dia slalu mendapatkan juara umum. Setiap perlombaan slalu ia ikuti jika ia mampu.
Nina juga orangnya mudah akrab dengan orang baru. Hingga hampir semua siswa di sekolah kenal sama dia.
Kaum adam pun tak sedikit yang menyukainya. Sesekali saat pelajaran olahraga Nina slalu membuka lemari pribadi di sekolahnya.
Tak banyak di sana slalu ada saja yang mengirim bunga, coklat, puisi bahkan es krim yang sudah cair di dalam lemari itu.
Di balik semua itu pasti ada yang slalu setia menemani Nina disaat sedih maupun bahagia.
Nina mempunyai sahabat yang bernama Ina. Dia slalu ada buat Nina. Dan dari dia juga Nina belajar bagaimana harus menanggapi orang-orang yang membenci dia.
Jangan salah kalau ada yang menyukai pasti di baliknya ada pula yang membenci. Jadi sampai saat ini Nina cukup tegar menanggapinya karena sahabatnya yaitu Ina.
Tak terasa hari ke hari, minggu keminggu, bulan ke bulan dan tahun ke tahun terasa sangat cepat.
Sebentar lagi Nina akan berpisah dengan teman sekelasnya. Meninggalkan Wc yang kadang menjadi alasannya untuk refresing sejenak mengistirahatkan otaknya, dan meninggalkan kelasnya yang menjadi tempat ternyaman ke 3 setelah kamar dan rumahnya.
Tidak hanya kelas dan sekolahnya yang ia tinggalkan tetapi juga ibu dan adiknya. Entahlah Nina harus bersikap apa sekarang. Haruskah ia sedih atau bahagia.
"Woy kenapa ngelamun aja" Seseorang mengagetkan Nina yang terduduk di bangku taman sekolah yang sedari tadi sedang melihat-lihat setiap sudut sekolahnya.
"Ish ngagetin aja kamu na"
"Kamu ngapain sih disini? Kayak lagi murung ya? Kenapa sih, harusnya sekarang hari terbahagia karena kita lulus dan dapet beasiswa lagi" Ucap perempuan itu dengan senang.
"Tau na aku bingung. Kalau soal lulus dan beasiswa sih iya aku juga senang, orang mana coba yang gak seneng sama semua itu" Ucap Nina menatap malas pada temannya ini.
"Terus kenapa dong? " Tanya perempuan berambut pendek dengan bando imut bercorak batik itu.
"Aku lagi mikir. Nanti aku bakalan kengen sama semua tempat yang ada di sini. Terutama kelas kita. Disana banyak cerita kita yang berawal dari ambang pintu kelas. Pokoknya bakalan kangen deh" Nina tersenyum saat mengingat kembali masa lalu indahnya itu.
"Iya Nin aku juga kepikiran itu. Apalagi saat di kantin. Waktu kamu di kerubuni adek kelas yang minta nomor kamu" Temannya itu terkekeh.
"Iya termasuk itu juga na. Tapi aku seneng punya sahabat kayak kamu na. Bisa bantu aku" Nina menatapnya.
"Aahh jadi terharu aku" Temannya itu langsung memeluk erat Nina dengan penuh kasih sayang seorang sahabat.
"Semoga aja kita bersahabat sampai maut memisahkan kita" Ucap Nina masih dalam pelukan temannya.
"Aamiin" Temannya itu langsung mengaminkan do'anya dan melepaskan pelukannya.
"Kita ucapin janji andalan kita dulu yuu" Ucap Temannya itu dengan antusias.
"Ayo"
"Nina dan Ina akan tetap bersama apapun yang menghadang, apapun yang melintas dan apapun yang menghancurkan, kita akan tetap kokoh dan memperbaiki semuanya dengan penuh pertemanan me and you one. Is promise are" Serempak Nina dan Ina mengutarakan Janjinya lalu diakhiri kekehan.
To be Contuined...
See u next chapters ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My oppa
Romance[ Hiatus Sementara] Nina Perempuan Muslim yang tidak menyukai k-pop dan semua tentang Korea. Tapi apa boleh buat jika dia harus melanjutkan sekolahnya di Korea. Di sana dia bertemu teman masa lalunya yang membawanya keliling Korea, untuk merasakan b...