*17* Cie saling Tatapan

139 26 2
                                    

"Mohon perhatian semuanya. Kepada seluruh Mahasiswa dan Mahasiswi Catholic Kwandong University diharapkan kumpul di lapangan utama. 30 menit dari sekarang sudah berada di sana. " Suara speaker di setiap pojok ruangan bersuara.

Semua orang berhamburan dari arah ruangan yang mereka tempati menuju ke lapangan utama. Terutama dengan Nina dan Ina yang segera menuju kesana.

Semua para mahasiswa berkumpul tidak tertib dan rapih. Karena saking banyaknya orang jadi tidak bisa berbaris rapih, dan yang penting terdengar apa yang di bicarakan dosen yang akan menyampaikan sesuatu itu.

"Kita di belakang aja yuk Na, gak nyaman aku kalo berkerumunan kayak gini." Nina menarik tangan Ina untuk pergi kembali ke belakang. Nina memang salah satu orang yang tidak suka berdesakan dan beramai orang seperti ini. Apalagi dengan orang asing yang tidak ia kenal.

"Kita sambil duduk aja yuk Nin, gak bakalan ke liatan kok sama dosennya," ucap Ina setelah mereka berada di paling belakang orang-orang dan tidak berdesakan seperti tadi.

"Gak boleh lah, kita juga harus hargain yang lagi berdiri kali," ucap Nina lalu kembali melihat sang dosen berjalan ke depan mereka.

Banyak orang-orang yang melihat ke arah mereka dengan teriakkan teriakan histeris nya. Nina tidak tau kenapa, mungkin ada Xiumin lagi, tapi Nina tidak menghiraukannya. Sementara Ina di samping Nina justru malah menganga melihat Xiumin berjalan ke arah mereka.

"Hay." Nina langsung menoleh ke sampingnya yang mendapati seseorang sudah berada di sana.

"Xiumin." Gumam Ina melihat ke arah samping lain Nina. Xiumin yang ditatap oleh Ina langsung melambaikan tangannya pada Ina, membuat dia mengerjap-ngerjapkan matanya tak percaya sembari membalas lambaian tangannya.

Banyak orang-orang termasuk para perempuan melihat Xiumin yang mendekati Nina dengan tatapan anehnya.

Mereka tidak percaya Xiumin malah mendekati dua orang perempuan di belakang sana, bukannya menyerobot ke depan untuk melihat dan mendengar lebih jelas informasi yang akan di sampaikan dosen, seperti biasanya. Tapi kali ini Xiumin terasa aneh di mata mereka.

"geuneun nugu-ibnikka? (siapa dia?). Kok bisa Xiumin dekat dengan mereka?" ucap orang lain yang dekat dari arah mereka.

"Gyeon, boda (lihat), mereka dekat lagi dengan Xiumin." Hani yang kebetulan baru memasukki lapangan langsung menyenggol lengan Gyeon.

"Dangsin-eul gyoche (cantikan kamu), Xiumin gak bakalan mau kali sama perempuan berjilbab itu." Bitna menimpali sambil melihat ke arah mereka.

Gyeon yang melihat mereka hanya tersenyum sinis, lalu kembali berjalan diikuti oleh kedua temannya itu. Orang-orang yang berkerumun setelah melihat ketiga cewek cantik ini langsung menyingkirkan diri, dan memberi jalan mereka. Gyeon dan kedua temannya paling depan dari yang lain, tidak ada yang berani untuk mensejajarkan barisannya.

"Kenapa gak di depan? " Tanya Nina sekilas melihat ke depan.

"Terlalu berdesakan, saya lebih suka disini," ucap Xiumin seraya tersenyum kecil melihat Nina.

Nina hanya mengangguk dan membalas tersenyum kecil, lalu kembali melihat ke depan, mendengarkan apa yang akan diucapkan dosen tersebut.

"Excusme, saya mulai saja pengumumannya. Satu bulan lagi, ulang tahun universitas kita. Saya harap kalian semua ikut untuk berpartisipasi meramaikan acara." Dosen itu menyusuri semua mahasiswa disini dengan penglihatan di balik kaca matanya.

Lalu ia melanjutkan, "Kami para dosen dan direktur universitas sudah sepakat melaksanakan sebuah acara ulang tahun kita yang ke 66 tahun. Kalian para mahasiswa/i harap ikut serta membantu memeriahkan dengan cara kalian menyumbangkan 3 perfomance dari jurusan kalian masing-masing. "

My oppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang