*04* Menebus Janji

294 65 8
                                    

Awalnya biasa lama-lama terbiasa
Semoga kita bersama

Hembusan angin di pagi hari terus menerpa wajah Nina yang cerah ini.

Dari balkon kamarnya Nina melihat pemandangan di negeri gingseng ini dengan suasana sejuknya di pagi hari.

Baru pertama kali Nina melihat indahnya dunia dari sisi lain yang masih luas, dan juga kali pertama ia akan memasak sendiri tanpa ibu yang menemaninya lagi.

Nina berjalan menuju dapur, ia mulai mencari bahan makanan yang akan menjadi sarapannya pagi ini.

Ina sekarang masih dalam dunia mimpinya, ini bisa terbilang sudah siang karena jam sudah menunjukkan pukul 09.45 tapi dia masih belum bangun.

Sepertinya harus Nina yang membangunkannya, karena tidak mungkin ia akan bangun dengan sendirinya jam segini.

Setelah di rasa sudah tersedia makanan untuk sarapannya dengan Ina, walaupun hanya roti dan slay strawberry di toples kecil yang sudah terhidang di meja panjang yang dibaluti alas bermotif bunga. Nina langsung menghampiri Ina di kamarnya.

"Na bangun" Nina mencoba membangunkan Ina dengan suara tanpa tindakan. Setelah di pikir-pikir Nina ini seperti membangunkan anaknya saja karena memanggil Ina dengan ucapan 'Na' membuat ia bergidik.

"Ina bangun, udah pagi ini" Ucap Nina lagi-lagi yang tidak mendapat respon dari Ina.
"Inaaaa" Teriak Nina langsung duduk di samping kasur Ina. Walaupun Nina sudah berteriak tetapi Ina hanya merespons nya dengan mengubah posisi tidurnya saja.

Bisa di bayangkan begitu nyenyaknya Ina tanpa terganggu oleh teriakan Nina yang cukup keras itu.

"Ina banguun, susah amat sih bangunin ni anak" Gumam Nina yang masih mengganggu tidurnya Ina dengan cara apapun, dari memukuli Ina menggunakan bantal, menepuk-nepuk pipi tembemnya, sampai menggoyangkan tubuhnya, tapi masih tidak di respon oleh Ina.

Yang sekarang malah Ina hanya damai-damai saja tertidur pulas.

Nina langsung mencari ide sesuatu lagi untuk membangunkan Ina, hingga Nina kepikiran salah satu ide yang pastinya akan berhasil menurutnya.

Nina langsung menyetel kan salah satu lagu EXO kesukaan Ina dengan volume full, setelah itu Nina akan bilang..
"Ina EXO datang" Ucap Nina sekeras-kerasnya sampai Ina terbangun dari tidurnya. Dan hasilnya berhasil membangunkan Ina.

"EXO? Mana EXO aku mau minta tanda tangan sama foto bareng" Ucap Ina langsung berdiri dan turun dari kasur dan mencari sesuatu, sepertinya dia mencari Handphone miliknya yang sekarang di genggam oleh Nina.

"Nyari apa sih mbak? Nyari ini ya" Ucap Nina mengacungkan handphone Ina yang masih menyalakan lagu EXO itu, lalu Nina tertawa terbahak-bahak melihat sikap dan raut Ina.

"Nina gak lucu tau, sini balikin" Ucap Ina merajuk yang akhirnya tau akal bulus Nina, itu semua untuk membangunkannya.

"Lagian kamu sih, susah banget di bangunin nya" Ucap Nina yang masih ada sisa tertawanya.

"Yaudah ah aku mau mandi dulu" Ucap Ina langsung pergi meninggalkan Nina.
"Yaudah aku tunggu di meja makan ya" Teriak Nina.
"Iya, jangan di abisin makanannya" Teriak Ina dari dalam toilet.

My oppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang