LAZULI 2

34 5 2
                                    

"Alexy ...... "

"Alexy bangun"

"Alexyyyyyyyyy ........"

"Tolong aku"

"Kau dengar aku alexy?"

Antara tertidur dan terjaga aku mendengar suara perempuan itu. Seperti berada ditengah dua alam, yg satu alam mimpi dan yg lainnya alam nyata, aku berada dipertengahan keduanya. Aku tak bisa memastikan itu nyata atau mimpi, yg jelas aku mendengarnya.

"Emmh sepertinya itu bukan mimpi" aku terbangun lalu meregangkan seluruh tubuhku tanpa terkecuali sayapku yg semalaman menguncup.

Saat aku tengok ke arah pangeran Archer tertidur aku tak melihatnya berada disana. Kemana ia pergi tanpa membangunkanku.

"Apa aku ditinggalkan?!! Astaga jahat sekali" buru-buru aku keluar dari ruangan kecil itu dan ketika aku keluar aku baru teringat bahwa aku sedang berada diatas rumah pohon.

"Oopss... hampir saja aku terjatuh" Aku menahan langkah kakiku yg sudah berada diujung pijakan.

Aku bahkan tak berani menatap ke bawah karena disini sangat tinggi, lalu bagaimana aku bisa turun jika menatap saja aku tak berani.

"Alexy bergegaslah!"

Aku celingukan sendiri saat itu. Sepertinya telingaku bermasalah.

Hampir setengah jam aku mematung mencoba menekan ketakutanku untuk turun, akhirnya aku memiliki sedikit keberanian.

"Oh astaga apa aku akan selamat?" Satu persatu kakiku menuruni pohon dibarengi dengan ocehanku yg tak jelas demi melawan rasa takut.

Beberapa pijakan terakhir aku tergelincir lalu terjatuh, aku hanya bisa menutup mata dan komat kamit berdoa semoga aku baik-baik saja setelah pendaratan yg tak mulus ini. Sepersekian detik berikutnya aku merasakan tangan kekar memeluk dan menangkap tubuhku.

"Pangeran Archer" Kagetku sembari membuka mata.

"Panggil aku Archer saja!" ucapnya sembari menurunkanku.

"hah? Kenapa?" tanyaku.

"Lakukan saja yg aku katakan!" tegasnya.

"Baiklah, pangeran m-maksudku Archer, Terimakasih" ucapku karena ia telah menyelamatkanku dari rasa sakit yg hampir saja aku rasakan.

Ia tak menjawab, hanya berbalik lalu berjalan. Kemudian aku mengikutinya dari belakang.

"Kita mau kemana?" tanyaku.

Ia terdiam tak menjawabku.

"Apa kita akan kembali?"

"Hey jawab aku, sebenarnya tujuan kita kemana?" aku mulai kesal karena tak ditanggapi.

Ia terus saja berjalan seperti tak merasakan lelah. Aku hanya bisa mengikutinya dengan rasa kesal dihatiku, karena aku merasa diabaikan.

"Pange... M-maksudku Archer, bukankah ini jalan menuju kerajaan Athala?"

Ia menoleh dengan tatapan tajam, ditambah lagi iris biru gelap itu menambah aura menakutkan dari dirinya. Aku menunduk mencoba mengontrol keteganganku. Kemudian ia berbalik lalu berjalan lagi.

"Lexy tolong"

Suara itu lagi. Sebenarnya itu suara siapa?! Karena aku mulai merasa takut kali ini.

"Archer apa kau dengar?" tanyaku.

"dengar apa?" kali ini ia menjawab.

"Suara perempuan yg memanggilku." jelasku. "Saat terbangun tadi pagi juga aku mendengar suara-suara itu."

SECRET BUTTERFLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang