𒆜 29 𒆜 Lagi

466 45 0
                                    

"Hal simpel menjadi manis saat bersama orang yang kita suka."

-----

Yona berkacak pinggang di depan cermin kamarnya. Cewek cantik itu mendekatkan wajahnya ke depan cermin lantas membenarkan posisi poninya yang terlalu maju hingga menutupi sebelah matanya. Dia lantas menegakkan badannya dan memutar badannya untuk melihat penampilannya kali ini.

Yona tersenyum ke arah cermin sekali lagi lalu berpose sejenak sebelum akhirnya mengambil tas selempang kecil dan menyampirkannya di pundak. Cewek itu segera membuka pintu kamarnya dan menuruni anak tangga menuju pintu keluar rumahnya.

"Ma, aku pergi dulu ya," pamit cewek itu pada Mamanya yang sibuk menonton drama Korea di televisi.

"Mau kemana?" Mamanya menoleh dan mengangkat alis. "Jalan bareng pacar?"

Yona tertawa. "Kok Mama tau?"

"Cowok yang kemarin nunggu di depan gerbang itu kan?" Sebuah suara serak berat khas laki-laki dewasa terdengar dari arah dapur.

"Papa liat ya?"

Papa Yona, Papa Darren, hanya tertawa lantas membawa cangkir kopinya dan duduk di sofa. "Cowoknya ganteng loh, Ma. Kayak papa dulu waktu muda," lanjut sang Papa sambil tertawa renyah.

Yona mengangguk. "Tapi masih gantengan pacar aku sih ketimbang Papa."

"Eh, jangan meremehkan Papa. Dulu Mama kamu kepincut juga karena Papa ganteng," kata Papa Darren percaya diri. Sedangkan Mama Raya diam saja, tak ikut campur dan kembali menonton drama Korea.

"Na, mendingan kamu berangkat sekarang. Kasihan pacar kamu nunggu. Nggak usah ladenin papamu, seperti biasa dia selalu pamer," sahut Mama Raya melirik sekilas.

Yona mengangguk. "Berangkat dulu ya, Ma, Pa!" Pamit Yona sekali lagi lantas menutup pintu rumahnya dan segera berjalan keluar.

Samar-samar, Yona masih bisa mendengar suara papanya yang sibuk mengatakan jika dia memang tampan. Yona tertawa kecil mendengarnya. Apa semua cowok seperti itu?

"Yo, Nino!" Sapa Yona menepuk bahu Nino riang hingga cowok yang disapanya agak kaget menoleh ke belakang. "Hehehe, udah lama ya?" Tanya Yona dengan senyuman jahil.

Nino menatap Yona sejenak, melirik jam tangan di tangan kirinya lantas menggeleng. "Belum kok. Yuk berangkat," ajak cowok itu tenang dan segera mengangsurkan helm ke arah Yona.

BUSET PACAR GUE KALEM BANGET!!! Yona memekik kecil sebelum akhirnya menerima helm itu dan memakainya. EMANG NGGAK KAYAK PAPA GUE YANG KEPEDEAN!!

Yona naik ke atas motor Nino dengan semangat dan tersenyum dengan lebarnya. Melihat Nino yang tak kunjung menyalakan motornya, Yona jadi agak memajukan dirinya dan melongok ke wajah Nino.

"Kok belum jalan, No? Nanti telat loh."

"Eh, oh iya." Nino agak tersentak sebelum akhirnya mulai menyalakan motornya. Nino diam sejenak dan meneguk ludah. "Btw, hari ini lo cantik. Seperti biasanya. Gue suka."

"Syukurlah kalo lo suka." Yona tersenyum lebar dan semakin memajukan dirinya dan melingkarkan tangannya untuk berpegangan pada Nino. "

Hari ini Nino juga keren kok. Selalu ganteng seperti biasanya." Cewek itu tersenyum lebar hingga deretan giginya terlihat jelas.

Your Love [Completed] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang