"Gue cuma suka elo. Dan cuma elo yang punya tempat spesial di hati gue."
-----
Nino turun dari motor dan melepas helm hitamnya. Cowok itu mengecek jam tangannya sekilas lantas segera melangkahkan kaki menuju sebuah sekolah menengah pertama yang nampak sepi.
Nino berjalan di sepanjang koridor. Terus berjalan hingga sampai di sanggar seni yang ada di bagian belakang SMP Bintang.
Cowok tampan itu melongokkan kepalanya ke dalam sanggar seni, mencari seseorang yang harus ia temui.
Seorang cewek dengan setelan baju tari dan rambut digelung menyadari keberadaan Nino dan langsung tersenyum sumringah. Cewek itu menghampiri Nino.
"Kak Nino!" Sapa cewek itu sambil melambaikan tangan. Ia terlihat sedikit berkeringat karena habis menari.
Nino tersenyum tipis. "Masih lama?"
Cewek itu menggeleng. "Udah hampir selesai. Cuma bahas koreografi sebentar lagi."
Nino mengangguk. "Gue tunggu diluar, ya."
Cewek itu memegang pergelangan tangan Nino, mencegah cowok itu untuk berbalik pergi.
Nino mengangkat alisnya. Cewek di depannya itu terlihat bergerak-gerak kecil. Matanya sesekali menatap Nino lantas memalingkan wajah dengan pipi bersemu merah.
"Aku keliatan cantik nggak, kak?" Cewek dengan wajah imut itu memutar badannya satu kali. Memperlihatkan tampilan dirinya dalam baju tari.
Nino tersenyum simpul. "Lo selalu cantik, Clara." Ujarnya sambil menepuk kepala cewek bernama Clara itu perlahan.
Clara merapatkan bibirnya, makin bersemu merah. Cewek itu mendengus singkat lantas segera mendorong Nino supaya cowok itu segera keluar.
Pipinya sudah memerah seperti kepiting rebus.
"Aku kesana dulu, ya kak." Pamit Clara segera berlari kembali ke teman-temannya.
Clara adalah salah satu murid di SMP Bintang. Dia adalah adik Devan sekaligus cewek yang dekat dengan Nino. Meskipun cewek itu sudah kelas 9, dia tetap saja sibuk mengikuti ekstrakurikuler.
SMP Bintang memang memperbolehkan murid kelas 9 untuk tetap aktif dalam ekstrakurikuler. Tetapi syaratnya mereka hanya bisa mengikuti ekstrakurikuler di hari libur. Di hari biasanya, mereka akan disibukkan dengan pembelajaran.
Setelah menunggu sekitar lima belas menit, Clara akhirnya keluar dari sanggar seni. Cewek itu sudah berganti pakaian dan memoles wajahnya dengan make-up sederhana.
"Ayo, kak!" Cewek itu menghampiri Nino dengan riang.
Nino mengangguk. Cowok itu segera berdiri dan berjalan menuju tempat motornya terparkir.
Clara melirik Nino sekilas. Ia menggigit bibirnya. Tangannya perlahan memegang lengan Nino dan mulai memeluknya erat.
"Clara, diliatin orang lain nanti." Nino bergerak tidak nyaman.
Clara menggeliat kecil, tidak mau melepaskan pegangan tangannya.
"Padahal dulu kakak biasa aja aku pegang gini. Kok sekarang gitu?" Cewek itu mengerucutkan bibirnya. "Kak Nino berubah."
Nino meringis kecil. Meskipun kemungkinannya kecil, bisa bahaya jika Yona melihat hal ini.
Apalagi Devan sepertinya memberi tahu banyak hal tentang Nino dan Clara kepada Yona. Nino akan lebih sulit untuk mendekati Yona jika dia terlihat seperti seorang playboy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Love [Completed] ✅
Novela Juvenil[Remake] "Dia imut, makanya gue suka." "Dia ganteng, makanya gue suka." Ini cerita random dua insan yang saling suka tapi tidak pernah sadar akan perasaan satu sama lain. Mereka terlalu sering salah paham hingga orang-orang di sekitarnya cuma bisa n...