"Cinta pada pandangan pertama itu memang hebat dan membuatmu dibutakan banyak hal."
-----
Banyak orang bilang kalau cinta pertama tak pernah berakhir baik. Cinta pertama itu nantinya akan tergantikan dengan yang lain. Entah kapan waktunya, tapi itu pasti.
Akan tetapi, Yona yang masih menduduki bangku kelas sepuluh di Ouran waktu itu tidak percaya dengan pernyataan itu.
Ia yakin, cinta pertamanya yang paling indah. Entah gadis itu terlalu polos atau malah terlalu berbaik sangka dengan takdir.
"Yona, lagi sendirian lagi?" Tanya Lucas, cowok bertubuh tinggi yang satu kelas dengan Yona.
Cowok itu tiba-tiba saja memunculkan kepalanya dari belakang Yona dengan senyuman lebar lantas mendudukkan dirinya di bangku depan Yona yang sedang kosong.
Yona tidak terkejut sama sekali dan hanya memberikan tatapan datar. Cewek itu lantas mengangguk mengiyakan dengan tak semangat.
"Hidup lo membosankan banget. Nggak ada yang bisa lo lakukan?" Tanya Lucas dengan nada mengejek membuat Yona menatapnya dengan tatapan tajam.
"Setidaknya gue nggak kayak elo yang selalu menganggu orang lain yang sedang mencoba menikmati hidup," sergah Yona sarkas.
Lucas hanya tersenyum dengan gaya tengilnya dan menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.
"Gue nggak ada temen tau," jawab Lucas. "Lo juga nggak ada temen kan? Jadi kita bisa berteman. Lagipula, kapan lagi lo dapet kesempatan buat berteman sama cowok ganteng kayak gue? Lo harus bersyukur."
"Gue mungkin bakal bersyukur kalo gue nggak ketemu elo."
"Kok jahat?"
"Bodo!" Yona menjawab dengan nada yang benar-benar ketus. Mood cewek itu lebih buruk dari biasanya karena dia sedang datang bulan.
"Tapi gue ganteng kan?"
"Ganteng dari mana?"
"Gue anak basket loh." Bujuk Lucas sekali lagi yang hanya ditanggapi tatapan datar oleh Yona yang seakan berkata 'trus apa?'
"Anak basket itu keren! Lo cuma belum pernah liat aja!"
Yona menghembuskan nafas berat dan menatap Lucas serius. "Kalo semua anak basket kayak elo, mending gue nggak usah kenal anak basket. Mending lo pergi atau gue yang pergi!" Ancam Yona tajam.
Lucas mengangkat bahunya enteng. "Gue nggak mau pergi jadi lo aja yang pergi sana! Gue mau disini," kata Lucas sambil menyenderkan punggungnya ke meja dan menatap Yona santai.
Yona menggeram kesal ketika tak berhasil menggertak cowok kurus di depannya itu. Apalagi melihat senyum mengejek yang dipasang cowok itu membuat Yona ingin sekali memukul wajah sengaknya itu.
"Cih! Mau lo apa sih?" Tanya Yona menyerah.
"Lo jadi temen gue ya?" Ulang Lucas entah keberapa kalinya pada Yona. Cowok itu mengedipkan matanya beberapa kali, barangkali itu bisa berguna.
"Nggak." Jawaban Yona tetap sama.
"Kenapa sih emangnya?" Tanya Lucas tak mengerti. "Apa lo anti sosial?"
Yona meletakkan kepalanya ke atas kedua tangannya yang mengikuti di atas meja.
"Gue bukannya anti sosial, tapi kayaknya temen kayak elo bakalan bawa banyak masalah buat gue. Dan gue gak mau itu ter-"
"Yang namanya Lucas mana?!" Teriak seseorang begitu memasuki pintu kelas Yona membuat hampir semua murid di kelas itu menolehkan kepala penasaran dan sontak menunjuk Lucas yang sedang duduk santai mengobrol dengan Yona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Love [Completed] ✅
Fiksi Remaja[Remake] "Dia imut, makanya gue suka." "Dia ganteng, makanya gue suka." Ini cerita random dua insan yang saling suka tapi tidak pernah sadar akan perasaan satu sama lain. Mereka terlalu sering salah paham hingga orang-orang di sekitarnya cuma bisa n...