"Dia ganteng, makanya gue suka."
-----
Ayona Talitha Putri. Cewek cantik dengan rambut panjang yang lebih sering ia biarkan tergerai. Ia memiliki mata yang besar dan indah. Selain itu, ia memiliki senyuman manisnya yang khas. Salah satu kebiasaannya adalah tersenyum lebar hingga memperlihatkan deretan giginya yang rapi.
Ayona Talitha Putri sering dipanggil Yona. Alasan ia tidak dipanggil Ayona atau Putri sangatlah sederhana. Menurut teman-temannya, nama Ayona ribet untuk dikatakan dan terlalu panjang hanya untuk nama panggilan. Sedangkan nama Putri adalah nama sejuta umat. Jika satu orang memanggil nama Putri, maka akan lebih dari tiga orang yang menoleh.
"Nana, kantin yuk!" Panggil seorang cewek bermata sipit menghampiri Yona yang sedang duduk di kursinya sambil melambaikan tangannya riang.
Yona tidak menjawab, ia sedang sibuk mengerjakan pekerjaan rumah yang lupa ia kerjakan.
Cewek sipit itu nyengir lebar membuat kedua matanya makin menyipit seakan hilang. Nama cewek itu Arin. Bisa dibilang dia adalah teman dekat Yona yang bahkan saat pertama kali bertemu langsung bisa tertawa lepas seperti dua sahabat yang sudah lama tak jumpa.
"Kantin yuk, Yona," ulang Arin sekali lagi dengan lebih menegaskan kata Yona.
Yona memajukan bibir bawahnya. "Jangan ganggu gue. Ini tugas susah banget, gue pusing." Jawabnya dengan nada seperti akan menangis.
Arin yang mendengar jawaban itu langsung memberengut kesal. Ia memutar kursi di depan Yona sehingga langsung menghadap pada Yona dan kemudian mendudukkan diri di atasnya.
"Gue bosen," kata Arin sambil meluruskan kakinya dan menatap Yona yang sedang sibuk. "Ke kantin lah." Arin sekali lagi mencoba membujuk Yona dengan wajah dibuat memelas.
"Arin sayang, lo enggak liat kening gue sampai ketekuk karena lagi ngerjain tugas fisika ini?" Tanya Yona ketus membuat wajah Arin langsung berubah masam.
Arin melongok ke buku Yona. "Itu udah hampir selesai. Setelah ini ke kantin yuk!"
Yona meletakkan pulpennya, sekarang tugas fisikanya memang selesai. Tapi ia bahkan tidak punya niat untuk makan karena perutnya terasa mual setelah menghitung dengan rumus-rumus ribet.
"Skip dulu. Gue enggak laper." Kata Yona menggeleng. Ia sesekali memegang keningnya yang panas. Yona butuh penyegaran.
Yona mengambil ponselnya dan mulai sibuk sendiri.
Arin memajukan bibir bawahnya sebal. Cewek bermata sipit itu sedikit berdiri lantas memajukan tubuhnya untuk melongok ke dalam ponsel Yona.
Yona yang sadar Arin melihat ponselnya langsung mendekap ponselnya dan menjauhkannya dari Arin yang sibuk memicingkan mata untuk melihat isi ponsel Yona.
"Ih kepo. Jauh-jauh sana!" Usir Yona sambil mengibas-ngibaskan tangannya pada Arin.
Arin mendecih dan segera duduk kembali ke kursinya. Gadis itu tersenyum miring.
"Pasti foto Nino lagi kan? Gue ga liat pun udah tahu kok," kata Arin santai sambil menyeringai tipis.
Yona mengangkat bahunya enteng. "Liat foto Nino tuh buat pikiran dan hati adem. Lo mana paham."
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Love [Completed] ✅
Fiksi Remaja[Remake] "Dia imut, makanya gue suka." "Dia ganteng, makanya gue suka." Ini cerita random dua insan yang saling suka tapi tidak pernah sadar akan perasaan satu sama lain. Mereka terlalu sering salah paham hingga orang-orang di sekitarnya cuma bisa n...