[04] SESAK YANG MENYIKSA

656 171 230
                                    

"Sakit rasanya begitu tahu bahwa kau selalu memikirkan dia, bahkan di saat aku satu-satunya orang yang ada ketika kamu butuh sandaran."

— Hwang Hyunjin —

•••

Jam menunjukkan pukul setengah lima sore ketika Yuri menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Setelah menunggu sekitar sepuluh menit di kursi depan kelas, akhirnya hujan reda. Yuri tersenyum senang sambil bangkit dari duduknya, ia berniat untuk segera pulang sebelum hujan kembali turun.

Seharusnya tadi Yuri mengiyakan saja ajakan Han untuk pulang bersama. Jadi ia tidak harus pulang lebih lama karena menunggu hujan reda. Ia juga tidak akan kehujanan karena Han membawa mobil.

Tapi Yuri tahu, hari ini adalah jadwal Han untuk mengunjungi adiknya yang terbaring koma di rumah sakit sejak setahun lalu. Jadi ia langsung menolak halus ajakan Han untuk pulang bersama.

"Semoga aja masih ada angkot yang lewat di depan gerbang sekolah," ucap Yuri yang mulai melangkahkan kakinya menuju gerbang SMA Skyzone.

Yuri sedikit takut ketika melewati koridor panjang yang akan mengantarkannya pada gerbang sekolah. Selain karena koridor itu sudah sepi, ia juga memiliki kemampuan untuk melihat dan merasakan hal yang tak kasat mata. Ah, Yuri hanya berharap sore ini ia tidak akan berjumpa dengan makhluk-makhluk mengerikan penghuni SMA Skyzone.

Ia mempercepat langkahnya ketika merasakan ada langkah kaki yang mengikutinya dari belakang. Namun, secara tiba-tiba tangannya ditarik ke pojok ruangan yang lumayan gelap. Yuri menyadari bahwa ruangan itu adalah gudang yang digunakan untuk menyimpan meja dan bangku yang sudah tak terpakai.

Untung bukan hantu, ucap Yuri dalam hati. Tapi tunggu, Ryujin dan Chaeryong? Mengapa mereka berdua menarik Yuri ke tempat ini? Apa mereka memiliki urusan dengannya?

Tapi Yuri tidak begitu dekat dengan mereka. Yuri hanya tahu bahwa Ryujin dan Chaeryong adalah saudara kembar tak identik yang duduk di bangku kelas XII IPA 2. Dan mereka adalah anggota ekstrakurikuler cheerleader unggulan SMA Skyzone. Hanya itu yang Yuri tahu.

"Maaf, kalian berdua ada perlu sama aku?" tanya Yuri sopan.

Mata keduanya menatap Yuri dengan tajam. Kemudian mereka mendengus geli.

"Idih, ogah banget gue punya urusan sama cewek cupu macem lo!" ucap Ryujin lantas tersenyum meremehkan.

"Gue juga ogah!" tambah Chaeryong. 

Yuri tidak sakit hati dengan ucapan mereka berdua. Di SMA Skyzone, ia memang terkenal sebagai gadis cupu. Banyak siswi-siswi cantik yang mengolok-oloknya dan mengatainya parasit. Mereka bilang, cewek cupu dan miskin seperti Yuri tidak pantas bersekolah di SMA elit seperti SMA Skyzone ini.

"Ehm, ya udah kalau gitu. Aku pulang duluan ya, soalnya udah sore, langitnya juga mendung. Takut kejebak hujan lagi." Yuri tersenyum lalu hendak pergi dari hadapan mereka. Namun, Ryujin menahan tangannya dan menariknya kasar hingga punggung Yuri menghantam tembok.

Sakit di bagian punggung segera dirasakan oleh Yuri. Disusul dengan perihnya kulit kepala ketika Ryujin dengan ganas menjambak rambut panjangnya itu.

"Lo itu cuma cewek cupu yang beruntung bisa sekolah di SMA Skyzone, jadi nggak usah deh lo bertingkah seolah lo ini putri kerajaan!" ucap Ryujin lantas mendorong kepala Yuri ke tembok gudang. Bunyi dentuman keras terdengar menggema di sepanjang koridor yang kosong.

Mata Yuri sudah berkaca-kaca, hendak menangis karena rasanya sangat sakit. Kepalanya seperti ingin pecah. Suara dentuman keras itu membuktikan bahwa Ryujin memang mengerahkan kekuatan penuh saat membenturkan kepala Yuri ke tembok gudang.

[✔] SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang