[08] RASA SAKIT

570 156 163
                                    

"Rasanya nggak adil saat kamu lebih memprioritaskan dia dibanding aku yang selalu ada saat kamu butuh dekapan."

— Hwang Hyunjin —

•••

Sudah sepuluh menit Yuri menunggu angkutan umum di halte dekat rumahnya, namun belum juga ada angkutan umum yang lewat. Ia menatap cemas pada jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Pukul lima sore.

Bagaimana ini? Langit sudah mulai gelap karena mendung, namun belum ada angkutan umum yang lewat sedari tadi. Kalau begini terus, jam berapa ia akan sampai di rumah Han?

Suara merdu member IKON yang menyanyikan lagu Love Scenario membuat Yuri cepat-cepat menarik ponselnya dari saku celana jeans.

Han is calling ....

"Aduh, Han pasti udah lumutan nungguin aku yang nggak dateng-dateng." Tanpa menunggu lama, Yuri langsung menggeser tombol hijau dan menempelkan ponsel pada telinganya.

"Halo. Han, maaf banget, aku masih di halte nungguin ang--"

"Ri, bunda aku masuk rumah sakit. Dia jatuh dari tangga."

"Inalillahi! Terus sekarang gimana kondisi Tante Hera, Han?!"

"Bunda kritis, Ri. Belum sadarkan diri sampai sekarang. Aku takut bunda ngalamin hal yang sama kayak Hazel."

"Ssstt, kamu nggak boleh ngomong gitu, Han. Tante Hera pasti baik-baik aja. Kamu harus percaya kalau bunda kamu pasti kuat lewatin masa kritisnya."

"Iya, Ri."

Suara Han di seberang sana terdengar putus asa. Membuat hati Yuri terkoyak. Ia merasa sakit karena lelaki yang membuatnya merasakan debaran hebat di dada itu sedang sedih. Kemudian Yuri melihat ke kanan-kiri untuk mengecek apakah ada angkutan umum yang akan lewat sini.

"Ehm ... ya udah, Han. Aku susul kamu ke rumah sakit ya. Kamu share lokasinya aja, aku ke sana sekarang."

"Oke, Ri. Kamu hati-hati ya."

"Iya, Han."

Sambungan telepon terputus. Yuri segera membuka aplikasi WhatsApp dan melihat chat yang baru saja dikirim Han. Chat itu berisi lokasi rumah sakit di mana Tante Hera sedang berjuang melewati masa kritisnya.

"RS Cempaka," gumam Yuri. Ia tahu rumah sakit itu. RS Cempaka adalah tempat di mana Hazel terbaring koma setahun belakangan ini. Lokasinya tak jauh dari sini. Ia harap angkutan umum segera lewat di depannya agar ia bisa langsung menyusul Han untuk memberi semangat pada lelaki itu.

Yuri tahu Han pasti sangat sedih atas apa yang menimpa bundanya. Lelaki itu kini ada di tempat di mana dua orang kesayangannya sedang terbaring lemah.

Tes.

Bulir bening menetes dan mengalir ke pipinya. Yuri mengernyit bingung, ia tidak menangis. Lalu air apa yang baru saja menetes di pipinya?

Ah, ternyata langit mulai menurunkan tetesan air hujan. Perlahan tapi pasti, hujan turun semakin deras. Membuat Yuri refleks mundur dan berlindung di bawah atap halte. Ia menggigil kedinginan sekarang.

"Ya ampun hujan! Gimana bisa aku ke rumah sakit kalau hujannya sederas ini?" Yuri bingung dengan situasi ini.

Walau kedinginan, mata Yuri tetap mengawasi jalan raya, siapa tahu ada angkutan umum yang melintas, jadi ia bisa menyusul Han ke rumah sakit tanpa kehujanan.

Namun, bukan angkutan umum yang dilihatnya, justru motor ninja merah yang melaju kencang ke arah halte. Cepat-cepat Yuri lari dan menghadang motor itu. Tindakannya lumayan gila, karena jika saja pengendara motor itu tidak mengerem mendadak, dapat dipastikan ia akan menyusul Tante Hera di ruang IGD.

"Lo kalo mau mati jangan lewat perantara motor gue!" Pengendara motor itu turun dari motornya. Ia memaki Yuri yang dinilainya bodoh karena gadis itu seolah cari mati dengan menghadang motornya yang sedang mengebut.

Yuri yang shock karena hampir tertabrak motor itu hanya bisa menangis dengan tubuh yang gemetaran.

"Yuri?" Pengendara motor itu membuka helm fullface-nya dan membiarkan hujan membasahi rambutnya.

Yuri mendongak menatap wajah pengendara itu. Betapa terkejutnya ia ketika mengetahui bahwa orang yang hampir menabraknya barusan adalah ....

"Hyunjin?!" Yuri tak bisa menahan dirinya sendiri. Ia langsung memeluk Hyunjin seolah mencari keamanan. "Hyunjin, aku mohon tolongin aku!"

Hyunjin yang terkejut karena Yuri tiba-tiba memeluknya pun hanya diam mendengarkan.

"Tante Hera masuk rumah sakit karena jatuh dari tangga. Aku mohon kamu tolongin aku ya, kali ini aja. Anterin aku ke RS Cempaka sekarang juga!" ucap Yuri di dalam dekapan Hyunjin.

Hyunjin diam sejenak. Ada keinginan untuk menolak, karena menurutnya Yuri harus mengganti bajunya lebih dulu. Gadis itu bisa sakit jika terus-terusan mengenakan baju yang sudah basah kuyup itu.

Tapi selanjutnya yang Hyunjin lakukan hanyalah mengusap lembut rambut Yuri lalu berbisik pelan. "Ayo, gue anter lo ke RS Cempaka."

Begitu mendengar bisikan Hyunjin, Yuri langsung melepas pelukannya. Ia kemudian naik ke jok belakang motor Hyunjin dan memeluk tubuh lelaki itu dengan erat. Bukan bermaksud untuk cari kesempatan, tapi Yuri sedang kedinginan, dan memeluk tubuh Hyunjin adalah kehangatan tersendiri baginya.

•••

Begitu sampai di RS Cempaka, Yuri langsung berlari menuju ruang IGD. Di sana ada Han yang sedang duduk di kursi depan ruangan dengan mata yang sembab. Yuri yakin Han baru saja menangis.

Anjir, kok ada Han? Batin Hyunjin heran.

"Han!" Yuri langsung berlari menghampiri Han. "Gimana kondisi bunda kamu?"

"Bunda masih belum siuman, Ri," jawab Han dengan nada suara lemah.

Oh jadi Tante Hera yang dimaksud Yuri itu emaknya Han? tanya Hyunjin dalam hati.

Ada rasa kecewa begitu Hyunjin tahu Yuri bisa senekat itu menghadang motornya dan menangis hebat hanya karena ingin menjenguk bunda Han di rumah sakit.

Sebegitu pentingnya kah sosok Han bagi Yuri?

Hyunjin tidak tahu. Yang ia tahu, saat ini hatinya merasa sakit melihat Yuri memprioritaskan Han dan melupakan dirinya yang telah membantu gadis itu untuk sampai di rumah sakit ini.

TBC

👆muka galaunya hyunjin, kasian gaes :"v

yuri senekat itu demi han, hyunjin se-berkorban itu demi yuri, dan serumit itu pula simpul yang mengikat mereka bertiga😿

btw, gimana ya rasanya shock sambil meluk erat hyunjin di atas motor ninja? wah yuri ...😹

sampai ketemu di part selanjutnya, aku update tiap senin & kamis jangan lupa! vote comment-nya juga hehe.

with luv,
lafasyaokta💚

[✔] SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang