[15] HANTU GANTENG

489 144 122
                                    

"Kenapa aku selalu kalah dari dia? Kenapa aku nggak bisa seberani dia yang dengan entengnya nunjukin perhatian ke kamu?"

- Hwang Hyunjin -

•••

"Hyunjin, kamu suka aku?"

Pertanyaan Yuri berputar-putar dalam pikirannya. Membuat kepala Hyunjin pusing seketika. Untung saja tadi ia sempat berpikir cepat untuk mengelak. Karena kalau tidak, sudah terbongkar rahasia besarnya itu.

Sebenarnya, bisa saja Hyunjin menjawab jujur pertanyaan Yuri. Tapi ia tidak memiliki cukup keberanian untuk menyatakan yang sebenarnya.

Ia ... terlalu takut. Takut jika nanti Yuri menjauh setelah mengetahui bahwa Hyunjin mencintainya.

"Kenapa gue selalu kalah dari Han? Kenapa gue nggak bisa seberani dia yang dengan entengnya nunjukin perhatian ke Yuri?" gumam Hyunjin.

Drrttt ... drrttt ....

Hyunjin mengangkat satu alisnya begitu melihat layar ponselnya yang menampilkan nama Han sebagai penelepon. Untuk apa Han menghubunginya malam-malam seperti ini?

Tanpa menunggu lama, Hyunjin langsung men-slide layarnya dan menempelkan ponsel itu ke telinga kanan. "Halo?" ucapnya begitu sambungan telepon tersambung.

"Hyunjin, lo lagi sama Yuri?" Sontak pertanyaan Han tersebut membuat Hyunjin mengernyitkan dahinya.

"Enggak. Lo ngapain nanyain dia?" tanya Hyunjin sedikit posesif.

"Bukannya tadi Yuri pulang ke rumah lo sama Yeji?" Nada suara Han terdengar menginterogasi.

Hyunjin menjawab, "Iya tapi dia udah pulang tadi sore."

"Serius lo? Ini gue sama Jeongin baru aja sampe di rumah Yuri, tapi dia nggak ada di rumah."

"ANJING, YANG BENER LO?!"

Hyunjin langsung melompat dari tempat tidur, menyambar jaket kulit cokelat dari gantungan, dan berakhir dengan dirinya yang lari keluar kamar bersamaan dengan terputusnya sambungan telepon setelah Han menjawab "Ya kali gue bercanda, Man!".

Kini ruang pikir Hyunjin dipenuhi oleh gadis bernama Jo Yuri. Ia sangat khawatir dengan gadis itu. Karena seingatnya, tadi sore Yuri sudah pamit pulang karena hujan akan segera turun.

Ah! Hyunjin menyesal karena tidak sempat mendesak Yuri agar pulang bersamanya. Alhasil gadis itu pulang sendiri dari taman komplek.

"Gimana kalo misal ada penjahat yang nyakitin Yuri?" Hyunjin memukul setir mobilnya. Frustasi karena tak kunjung menemukan sosok gadis itu di sekitaran taman komplek.

Harus ke mana lagi ia melajukan mobilnya untuk mencari Yuri?

Kling!

Hyunjin menepikan mobilnya sebentar. Ia ingin mengecek pesan yang baru saja masuk ke ponselnya, siapa tahu saja itu dari Yuri.

Yeji: Kak, aku nggak ikut camping tahunan Skyzone ya.

Ah, ternyata adik perempuannya yang mengiriminya pesan. Dengan cepat Hyunjin membalas pesan itu dengan sebelah tangannya.

Hyunjin: Nggak bisa, Ji. Siapa yang jagain kamu di rumah kalo kamu nggak ikut camping? Papa pulangnya masih seminggu lagi.

Yeji: Pokoknya aku nggak mau ikut camping. Aku mau jagain Kak Seungmin di rumah sakit. Hitung-hitung sebagai bentuk tanggungjawab kakak karena udah bikin dia terbaring lemah di rumah sakit, biar aku yang wakilin kakak di sana untuk jaga Kak Seungmin.

[✔] SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang