Seminggu setelah mengajukan syarat itu, Mas Isyraf benar-benar menikah lagi. Bahkan dengan dua akad sekaligus.Jangan kira aku menangis.
Air mataku seolah enggan untuk jatuh. Melihat dua wanita cantik yang mengapit lengannya membuatku menghembuskan nafas perlahan."Akhirnya, aku lolos."
Senyumku terbit. Lalu tawaku tiba-tiba pecah. Syukur, tidak sedang berada diantara kerumunan para tamu.Kutatap wajah ceriaku di balik cermin lalu kembali keluar dari kamar mandi saat merasa tak ada lagi sesuatu yang dapat membuatku tertawa.
"Aku, turut berduka cita yah, Man."
Mataku sedikit membelalak saat melihat wajah sembab sahabatku.
Meni, namanya.Tampaknya, ia lebih sedih dari pada siapapun di gedung ini.
"Siapa yang meninggal, Men?"
"Ituloh, suamimu nikah lagi. Kamu enggak sedih? Hiks hiks hiks." Meni kembali terisak membuat tawaku hampir meledak lagi.
"Enggak. Aku enggak sedih. Biasa-biasa aja." jawabku enteng lalu membekap mulut. Tawaku lagi-lagi tak dapat terkontrol.
"Beneran?" tanyanya antusias. Merasa tak percaya dengan apa yang barusan aku ucapkan.
Aku mengangguk cepat. Lalu tersenyum. Ku rangkul bahunya dan berjalan beriringan menuju kursi para tetamu.
Setelah acara benar-benar usai, Ayah mertuaku menghamipiri. Meni sudah pamit duluan. Matanya masih terlihat sembab. Seolah suaminyalah yang menikah hari ini.
"Kamu, baik-baik saja, kan?"
Tanyanya dengan mimik wajah penuh kekhawatiran."Baik, kok Pa."
Jawabku lalu mengukir senyum dengan deretan gigi yang sengaja aku perlihatkan. Agar papa mertuaku yakin jika aku memang dalam keadaan baik-baik saja."Maafkan Papa, kalau Manda merasa sedih." Ucapnya lalu berlalu saat usai mengelus kepalaku yang di balut jilbab.
Aku tersenyum.
Mama dan papa sepertinya tidak hadir.
Atau, jangan-jangan mereka tidak tahu nasib aku di sini. Pengen di telpon, jaringan di kampung itu buruk parah.Sudahlah!
Semuanya juga sudah terjadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/202158409-288-k760376.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Wives (18+)
RomanceKetika suami meminta izin untuk menikah lagi. Amanda paham jika dia tidak boleh melarang Isyraf, suaminya untuk menapaki sunnah rosul itu. walaupun berat, akhirnya ia pasrah. Dengan syarat, Isyraf sanggup menikahi dua wanita sekaligus.