"Eh, eh. Apa-apaan ini?!"
Mbak Laili menghampiri Mas Isyraf yang kini menenteng lenganku cukup keras. Kami sudah sampai di rumah. Sepanjang jalan tadi, Mas Isyraf sama sekali tak menggubrisku."Lepasin, enggak!"
Mbak Karin ikut menghentikan langkah Isyraf bahkan dengan mata melotot.Lihat, mereka membelaku.
"Enggak usah ikut campur!"
Mas Isyraf menatap tak kala sengit."Isyraf! Lepasin tangannya!"
Baru kali ini kudengar suara Mbak Laili meninggi. Mas Isyraf terdengar menghela nafas panjang dan membuangnya kasar.Setelah itu ia melepaskan cekalannya. Segera aku berlari dan bersembunyi di belakang mereka berdua. Melihat itu, Mas Isyraf terlihat semakin gemas.
"Kalau ada masalah, bicarakan baik-baik. Jangan kayak gini, dong. Manda pasti sakit gara-gara kamu!" Mbak Karin beralih memperhatikan hasil cekalan Mas Isyraf. Memang sedikit memerah.
"Lihat nih, Mbak. Jadi merah gini"
Lapor Mbak Karin ke Mbak Laili.Mbak Laili berkacak pinggang dan menatap Isyraf dengan tatapan sinis. Isyraf nampak frustasi melihat kami bertiga. Kompak dan dia di kucilkan.
"Dia makan siang dengan pria lain"
Lapor Mas Isyraf dan kini berbalik arah menatapku seolah meminta jawaban.Segera aku menggeleng.
"Bukan gitu, Mbak. Mas Isyraf salah paham. Sebe ...."
Belum ucapanku usai, Mas Isyraf menyela."Salah pa ...."
Telunjuk Mbak Karin langsung tertempel pada bibir Mas Isyraf."Lanjutkan!"
"Sebenarnya, Pak Mufid itu, traktir aku dan Meni sahabatku. Tapi, Meni ke toilet dan Mas Isyraf salah paham. Di kirnya aku makan berdua dengan Pak Mufid. Kalau enggak percaya, tanyakan saja pada Meni"
"Tuh, kan. Kamu salah paham sayang"
Ucap Mbak Karin lalu melepas jemarinya. Mas Isyraf menatap tak suka pada kami bertiga dan kemudian berlalu.Ah, lega sekali. Aku akhirnya terlolos dari kegarangan Mas Isyraf. Mereka berdua berlalu setelah menyuruhku untuk istirahat.
Rasanya aku ingin bersenandung sekarang.
Senangnya hatiku turun panasku.Tapi, ngomong-ngomong, Mas Isyraf tadi jalannya ke arah mana, yah?
Jangan-jangan dia ke kamar aku lagi. Kan bisa bonyok aku.Mungkin, sebaiknya aku intip dulu.
Pelan-pelan kuputar daun pintu kamar pribadiku dan.."Aaaaa ...."
Aku tertangkap!
Bersambung!
![](https://img.wattpad.com/cover/202158409-288-k760376.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Wives (18+)
RomanceKetika suami meminta izin untuk menikah lagi. Amanda paham jika dia tidak boleh melarang Isyraf, suaminya untuk menapaki sunnah rosul itu. walaupun berat, akhirnya ia pasrah. Dengan syarat, Isyraf sanggup menikahi dua wanita sekaligus.