CHAPTER 1

1.2K 114 37
                                    

Jika aku tidak bisa memilikimu maka ijinkan aku untuk selalu mencintaimu

-Song Mino-

~•••••~


-5 BULAN KEMUDIAN-

Mesin mobil di matikan saat Irene sampai di sebuah rumah yang cukup besar dengan keamanan cukup ketat.

Sebelum keluar dari dalam mobilnya Irene terdiam untuk beberapa saat di dalam mobilnya,suara isakan tangisan terdengar Irene tidak bisa menyembunyikan tangisan nya yang rasanya hampir mencekik lehernya itu.

Semakin Irene menahan tangisan nya semakin dada Irene merasa sakit, isakan demi isakan tangisan terus keluar walaupun Irene berusaha untuk tetap tegar namun itu sulit.

Dengan cepat Irene menghapus air matanya, menarik dan menghela nafasnya, bercermin pada kaca spion mobilnya sambil berusaha tersenyum.

Irene lalu keluar dari dalam mobilnya, dengan langkah cepat, Irene lalu masuk ke dalam rumah, dan saat Irene masuk, Irene sudah di suguhkan dengan pemandangan yang menyayat hatinya, bagaimana tidak, sekarang botol minuman alkohol berserakan dimana-mana, dan Mino terbaring di atas sofa ruang tamu dengan salah satu tangan nya memegang botol minuman alkohol itu.

Dengan langkah perlahan, Irene mendekati Mino.

"Mino?" ujar Irene membangunkan Mino dengan pelan

"Kau sudah pulang?" kata Mino membuka matanya dan menatap Irene, Mino merubah posisinya menjadi duduk

Dan saat Mino akan meneguk minuman alkohol dari botol yang ada di tangan nya, dengan cepat Irene merebut botol itu dari tangan Mino "Sudah cukup"

"Kau sudah terlalu banyak minum" kata Irene lagi

"Ya, bahkan aku belum mabuk"

"Belum mabuk katamu? lalu apa ini semua? bukankah kau yang menghabiskan minuman alkohol ini sendirian?" ucap Irene menunjuk  ke arah botol-botol kosong minuman alkohol yang ada di atas meja

"Itu hanya minum biasa saja, tidak lebih" jawab Mino

Irene duduk di sofa di pinggir Mino, menatap wajah Mino dalam. Tapi Mino tidak menatap Irene, Mino malah menatap ke arah lain dengan raut wajah yang sedih dan itu terlihat sangat jelas.

"Mino aku---"

Belum sempat Irene melanjutkan perkataan nya, Mino dengan cepat memotong ucapan Irene "Aku sedang merayakan hari bahagia untukmu, aku merayakan nya sendirian, jadi aku minum sebanyak ini" ucap Mino sambil terkekeh tapi setelah itu raut wajahnya kembali sedih lagi

"Apa kau fikir aku tidak tau dengan perasaanmu?"

"Selamat atas pertunanganmu, aku turut bahagia" kata Mino menatap Irene sembari tersenyum, sangat jelas sekali bahwa Mino berusaha menghindari perkataan Irene

"Mwo?!" ujar Irene

"Selamat kau bilang? jadi kau bahagia dengan pertunanganku ini?" sambung Irene

Terdengar hanya helaan nafas dari Mino tanpa menjawab pertanyaan Irene.

"Lalu APA YANG BISA AKU LAKUKAN?!" kata Mino dengan nada tinggi

Hard For Me [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang