CHAPTER 6

426 52 28
                                    

Aku bukan hanya merebuat seorang suami, tapi aku juga telah merebut seorang ayah.

- Bae Irene -

~•••••~

💔 💔 💔 💔

Matahari sudah mulai naik waktu berjalan begitu cepat dan waktu sudah menunjukan pukul 9 pagi.

Tapi Irene masih tetap bertahan di balik selimut tebal nya, membiarkan kamar tidurnya tetap gelap.

Membiarkan setiap getaran ponselnya bergetar yang sama sekali tidak mengganggu nya, membiarkan kamar tidurnya berantakan.

Pada akhirnya pintu kamar Irene kembali terbuka, entah sudah keberapa ratus kali pintu Irene kamar Irene terbuka menyuruh Irene untuk bangun dari tempat tidurnya, tapi Irene tetap bertahan yang Irene ingin lakukan adalah berbaring.

Bibi Irene masuk membuka gordeng kamar Irene dan membiarkan sinar matahari masuk ke dalam kamar Irene, tapi itu sama sekali tidak mengganggu Irene sama sekali.

Bibi Irene menatap Irene yang masih berbaring dengan mata terbuka sembari menghela nafasnya pelan dan duduk di pinggiran kasur Irene.

"Irene ada apa? bicaralah jangan diam seperti ini" kata bibi Irene berusaha memaksa Irene untuk berbicara

"Jika kau terus berdiam diri seperti ini mengurung diri seperti ini, ini membuat bibi bingung" sambung bibi Irene

"Imo"
"Haruskah aku memulai hidup ku?" ucap Irene

"Aku.....aku akan memulai kehidupan ku seorang diri, mengasingkan diri" sambung Irene lagi

"Apa semuanya baik-baik saja?" tanya bibi Irene menatap Irene

Irene terbangun dari tidurnya merubah posisinya menjadi duduk "Aku selalu mengatakan bahwa dunia yang aku miliki sangat indah, tapi untuk pertama kalinya aku tersadar bahwa ternyata dunia yang aku miliki tidak seindah yang selama ini aku bayangkan"

"Jadi aku berfikir untuk memulai kehidupan baruku, memulai dari awal lagi, memulai kebahgiaanku seorang diri, tanpa Sehun dan hanya aku seorang diri" kata Irene lagi

"Entah tindakanku atau hatiku yang berkata benar"

Bibi Irene meraih tangan Irene dan menggenggam salah satu tangan Irene dengan kedua tangan nya.

"Jika hatimu telah meyakinkan sesuatu, maka hatimu berkata yang sebenarnya, maka hatimu sudah berkata jujur dan dengan begitu tindakan yang kau ambil sudah tepat"

"Jika kau ingin mencari kebahagiaan yang selama ini kau cari, maka carilah kebahagiaanmu sendiri" sambung bibi Irene memberikan semangat pada Irene

"Jika kau sedih seperti ini, imo akan berfikiran bahwa imo telah gagal menjagamu, imo telah membuat ibumu sedih karena putrinya selalu bersedih"

"Sudah imo katakan, imo akan selalu berada di sampingmu"

Irene tersenyum tipis "Carilah kebahagiaanmu imo akan selalu mendukungmu, imo akan selalu berada di sampingmu"

Suara ketukan pintu terdengar secara bersamaan Irene dan bibinya menatap ke arah pintu "Joy" ujar bibi Irene

"Apa aku menganggu kalian?" tanya Joy

Hard For Me [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang