CHAPTER 14

518 53 14
                                    

Rencana sang maha kuasa lebih indah dari semua harapanmu.

~•••••~


*****

Permasalahan Irene tak berhenti begitu saja.

Irene tidak pulang ke rumah paman dan bibinya, Irene pergi ke sebuah hotel yang dimana letaknya sangat dekat dengan Namsan Tower.

Sebelum pertemuan nya dengan Sehun, Mino terlebih dahulu menelepon Irene meminta Irene untuk menemuinya, namun Irene sudah menolak tidak bisa, tapi Mino berkata tetap akan menunggu Irene di hotel.

Dengan wajah sembab karena habis menangis Irene berjalan melewati lorong hotel untuk mencari kamar hotel dimana Mini berada. Dan setelah ditemukan Irene langsung menekan kamar hotel itu.

Pintu terbuka dan menampakan sosok Mino, Irene masuk ke dalam kamar hotel itu melewati Mino.

Irene berdiri di dekat jendela menatap Namsan Tower dari jendela kamar hotel, langit sudah berubah menjadi warna jingga, dan membuat lampu-lampu di area Namsan Tower terlihat cantik.

Perlahan Mino mendekati Irene, Irene menatap Mino di pantulan kaca jendela dan tersenyum tipis.

Untuk sesaat Mino dan Irene tidak saling berbicara, sama hal nya dengan Irene, Mino juga menatap pemandangan Namsan Tower dengan lampu-lampu yang membuatnya terlihat semakin cantik.

"Aku selalu menanti dimana hari berubah menjadi sore, karena di situ langit akan berubah menjadi cantik, sesaat ketika aku menatap langit di sore hari aku merasa kedamaian" ucap Irene

"Ada yang lebih cantik dari langit"

"Kau" sambung Mino

Irene menatap Mino dari pantulan jendela sembari tersenyum tipis.

Mino berjalan mendekati Irene, Mino memegang kedua pundak Irene membuat Irene untuk menatapnya.

Saat Irene menatap Mino, seperti Mino ingin mengatakan sesuatu namun ada rasa berat, setelah itu Mino menundukan kepalanya menghela nafasnya berat.

Irene tersenyum tipis dan matanya mulai berkaca-kaca, seakan Irene sudah mengetahui apa yang akan Mino katakan Irene lalu berkata "Aku mengerti"

Mino menatap Irene

"Tidak perlu kau jelaskan semuanya sudah bisa aku mengerti" sambung Irene

Air mata Irene mulai terjatuh bahkan Irene mengeluarkan suara isakan tangisan nya.

"Kau ingin agar kita menghakhiri hubungan ini kan?"

"Maafkan aku Irene, aku sangat mencintaimu, tapi aku juga sangat mencintai putraku, apalagi sekarang Jennie sedang hamil anak ku, dan aku tidak mungkin----" kata Mino menggantungkan perkataan nya lalu kembali menundukan kepalanya tak sanggup untuk melanjutkan perkataan nya.

Irene berusaha untuk terus tersenyum "Tidak apa-apa kau tidak usah meminta maaf, ini bukan kesalahanmu, tapi ini kesalahan kita yang memulai hubungan dengan cara yang tidak baik"

"Berselingkuh di belakang pasangan kita masing-masing" sambung Irene

"Kau tau aku sangat mencintaimu, tapi aku tidak bisa meninggalkan putraku, aku juga tidak bisa meninggalkan bayi yang ada di perut Jennie ini berat untuk ku" ucap Mino tetap menundukan kepalanya tidak menatap Irene

Hard For Me [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang