RIDE OR DIE28
x explanation x
"Apakah aku akan mengganggu waktunya?"
Taehyung melirik Lisa disampingnya, sesaat setelah mereka keluar dari bandara di esok harinya. Setelah mendapatkan foto tersebut dan dihantui banyak pertanyaan, Lisa tak tanggung-tanggung segera membeli tiket dan meminta Taehyung yang dengan senang hati mengantarnya hari ini. Lisa tersenyum tak enak pada Taehyung yang hanya terkekeh dengan santai.
"Kau tahu, kemarin baru pertandingan, jadi Yoon-gi masih santai." Taehyung memamerkan deretan gigi rapinya, lalu memerhatikan sekitar untuk mencari taksi. "Kau tahu, dia selalu di tempatnya. Tempat yang kau datangi untuk berlatih itu."
"Ah..." Lisa mengangguk-angguk. "Aku minta maaf juga karena terlalu terburu-buru. Seharusnya aku memikirkanmu juga, mungkin kau masih ingin bertemu Jungkook."
"Mengantarmu adalah keinginannya, jadi aku senang melakukannya." Taehyung kembali melirik Lisa setelah ia berhasil mendapatkan satu taksi yang tengah mendekat ke hadapan mereka. "Semoga semua ini dapat membuatmu bahagia."
Lisa melirik Taehyung yang membukakan pintu taksi untuknya. "Aku sampai gemetaran untuk memikirkannya. Aku hanya... tak mengerti mengapa Yoon-gi dan Jinwoo bisa ada dalam satu frame. Apa kau tahu sesuatu?"
"Tidak." Taehyung menjawab setelah Lisa masuk ke dalam mobil tersebut, kemudian ia menyusul sembari menutup pintunya. "Tapi aku rasa itu sangat berarti untukmu."
"Aku merasa merepotkanmu, lho..."
"Ya ampun~" Taehyung terkekeh, lalu meminta izin sebentar pada Lisa untuk ia menyebutkan alamat pada sang supir. "Aku disini benar-benar ingin menjadi temanmu, lho."
"Kau sudah membantu banyak..." Lisa menunduk pelan saat taksi itu mulai melaju perlahan.
Namun, Taehyung mengedikan bahu menjawabnya. "Aku hanya ingin meminta dua balasan darimu."
"Dua?" Lisa menatap Taehyung yang menunjukkan dua jari berbentu simbol peace dengan terkejut, lalu kemudian pasrah. "Baiklah. Apa itu?"
Taehyung tersenyum senang melihatnya. "Pertama, kau harus bisa jujur pada hatimu."
Lisa memiringkan kepalanya bingung. "Jujur?"
"Nah, kebiasaan Coach Jungkook kembali kau tiru."
"Hei!" sontak pipi Lisa memanas saat Taehyung tiba-tiba mengakatannya. "Ini refleks! Astaga!"
"Kkk~" Taehyung terkekeh puas, lalu kembali tentang disana. "Ya, kau harus jujur pada hatimu."
"Jujur bagaimana..." Lisa berbisik pelan sambil menjauhkan pandangannya. "Kau tahu aku ini hanya muridnya..."
Taehyung menyenggol lengan Lisa—menggodanya. "Hm~ kau yakin~?"
Tetapi Lisa tak bereaksi.
Yang ia pikirkan adalah mengenai perasaan seperti apa yang sebenarnya ia miliki untuk Jungkook.
Lisa tak ingin dia tersiksa. Lisa tak ingin ia menderita.
Karena menurut Lisa, senyumannya begitu berharga. Dan ia terlalu luar biasa untuk dilukai, atau menahan luka demi tidak menyakiti orang lain.
"Dia... milik orang lain." bisik Lisa dengan rapuh.
Taehyung tersenyum lalu menepuk bahunya berulang kali, yang membuat Lisa mengangkat wajahnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ RIDE OR DIE (LIZKOOK)
Fiksi PenggemarLalisa tinggal di jalanan dan menghidupi dirinya dengan menjadi pembalap liar, setelah ditinggalkan sosok kakaknya. Sampai suatu hari dia ditangkap pihak kepolisian, yang justru selanjutnya memperkenalkannya pada pelatih balap mobil yaitu Jungkook...