"I wish I had done everything with you."
-F. Scott Fitzgerald
***
Diana dan Edmund segera berbalik dan mendapati William memegang baki dengan cangkir yang terpecah belah di lantai
Diana dengan cepat menarik tubuhnya menjauh dari ranjang. Namun, tangan Edmund terlebih dahulu bergerak menariknya kembali ke sisi pria itu sebelum berkata, "tinggalkan kami sendiri," titahnya tegas dan langsung membuat William menutup pintu guna meninggalkan keduanya seorang diri
Diana menarik tangannya dari genggaman Edmund sebelum duduk di kursi yang berjarak satu meter dari tempat tidur Edmund, ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya menahan malu
"William tidak akan berbicara apapun, ia pelayan yang setia," ucap Edmund sambil mengusap wajahnya kasar
William benar-benar datang di saat yang tepat. Batin Edmund menahan emosi
"Aku harus pergi," ucap Diana lalu beranjak dari kursinya
Melihat Diana berjalan menuju pintu, Edmund segera bergerak dan memeluk Diana dari belakang
"Aku mohon, temani aku,"
Diana memegang kedua tangan Edmund yang mengalunginya, hatinya benar-benar ingin disini, namun ia tidak tau bagaimana harus menghadapi William kelak
"Aku mohon, aku tidak akan melakukan apa-apa,"
Mendengar itu, Diana luluh dan akhirnya membalikkan badannya dan memeluk Edmund
"terima kasih," ucap Edmund lalu membelai lembut rambut Diana
***
Matahari telah terbenam ketika Diana terbangun dari tidurnya ia mendapati Edmund sedang membelai lembut rambutnya sementara ia berbaring di badan Edmund
"Apa kau tidur nyenyak?"
Diana terkekeh sebelum duduk dan bersender di punggung kasur. Ia menikmati elusan dikepalanya sambil memainkan jari jemari Edmund.
"Aku harap kita bisa setiap hari seperti ini,"
Diana mengangguk menyetujui ucapan Edmund, "aku penasaran kenapa kau tiba-tiba sakit setelah kemarin kau tampak begitu bersemangat?"
Edmund tersenyum sebelum mengambil tangan Diana dan mengecup punggung tangannya, "pria kesepian ini terus menanti seorang wanita keluar dari balkonnya semalaman suntuk,"
Diana mengerjap tak percaya, ternyata Edmund juga melakukan hal yang sama sepertinya. Hanya saja ia tak berani untuk keluar dan malah mengintip dari balik tirai
"Apa kau akan melakukan nya setiap malam?"
Edmund mengangguk mantap sebelum memeluk Diana, "kecuali malam ini,"
Diana tertegun, jantungnya berdetak hebat, ia tak percaya apa yang didengarnya. Berarti malam ini mereka akan..
"Apa kau lapar?"
Diana menghela napasnya yang ntah dari kapan ia tahan sebelum mengangguk
"Aku akan menyuruh William untuk mengantarkan kita makan malam, kau tunggu disini,"
Diana mengangguk kemudian Edmund memberinya kecupan di bibirnya sebelum beranjak dari kasur dan keluar dari kamar mereka
Diana segera membenahi rambut serta pakaiannya yang berantakan sebelum mengecek bau napasnya, dan ketika ia menghirup bau napasnya, Diana terkejut bukan main
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Affair (Completed)
Fiksi Sejarah#Lady's Series #1 British (18/3/21) #14 Newadults Diana Heart Mountbatten merupakan putri bungsu dari keluarga bangsawan, Duke Mountbatten. Statusnya sebagai seorang wanita terhormat membuatnya tidak pernah merasakan rasanya jatuh cinta, sampai keti...