(20) Ternyata, Ini Rasanya(?)

1K 40 16
                                    

"Jatuh cinta emang sederhana, fasenya aja yang rumit."

🍀🍀🍀

Hari ini Mellani sedang di sibukkan oleh kegiatan Pemilu OSIS yang di adakan di SMK Bhakti Nusantara. Meskipun kegiatan belajar mengajar di tiadakan khusus untuk hari ini, akan tetapi seluruh siswa/i di wajibkan untuk masuk dan menggunakan hak pilihnya dengan baik.

Termasuk lelaki bernama Prayudha Alvero, lelaki yang tidak pernah rajin datang ke sekolah itu kini berada di antara kerumunan siswa/i yang tengah bergembira bersama. Setelah hasil pengumuman Pemilu tadi di kumandangkan, tibalah acara hiburan yang merupakan penampilan dari para siswa itu sendiri untuk menunjukan bakat mereka.

Yudha sedari tadi memperhatikan gadis yang selama beberapa minggu ini mengabaikannya.

"Masih betah aja natap dari jauh," celetuk Haikal yang baru saja datang menghampiri Yudha.

Lelaki itu tersenyum smirk, "bukan urusan lo." Ucapnya santai.

Haikal tersenyum remeh, "Mellani emang gak cocok sama cowok labil macem lo, Yudh."

Yudha menatap sinis Haikal, "lo bener! Tapi, gue gak peduli."

Haikal tersenyum tipis, lelaki itu sengaja memancing emosi Yudha meledak. Ia hanya ingin sedikit menamparnya dengan perkataan, agar lelaki itu sadar bahwasannya dia harus memilih.

"Kalo gue nembak Mellani setelah Ujian Akhir nanti gimana ?" Ucap Haikal sambil menatap lelaki itu serius.

Yudha tersenyum miring, "itu hak lo." Ujarnya kemudian berlalu meninggalkan Haikal.

***

Yudha menghampiri Mellani yang tengah berkumpul bersama teman-teman OSIS nya.

"Bisa, tinggalin gue sama Mellani berdua aja ?" Ucap Yudha yang baru saja datang. Suaranya terdengar menginterupsi, semua mata beralih menatap lelaki itu. Begitu juga dengan Mellani yang menatap lelaki itu dengan bingung.

Setelah semuanya keluar dari ruangan tersebut, tinggalah Yudha dan Mellani berdua saja. Gadis itu cuek, seolah ia hanya sendiri dan Yudha tidak ada di sana.

"Gue pikir lo beda dari cewek-cewek lainnya, Mell. Ternyata lo sama aja, gak ada bedanya." Ucap Yudha sambil menatap gadis yang sedari tadi tak menatapnya.

Mellani tidak menjawab, gadis itu membatu di tempatnya.

"Kenapa sekarang lo se asing ini, Mell ?" Ucap Yudha.

Mellani mengalihkan pandangannya menatap lelaki itu, "bukannya dari dulu kita memang asing ya ?" Ucapnya datar.

Yudha tersenyum kecut, "manusia emang gampang banget lupa ya, gampang juga berubah."

Mellani menganggukkan kepalanya pelan, "lantas untuk apa di sini sekarang ?" Ucapnya sambil menatap Yudha.

"Ada hal yang harus gue pastiin," ucapnya lalu mendekat ke arah gadis itu. Di tatapnya lekat-lekat iris cokelat itu, "perasaan lo sekarang gimana ?" Ucapnya masih tak mengalihkan pandangan.

The Queen of My schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang