Jarum jam menunjukkan pukul setengah enam pagi ketika Aruna memasuki ruangannya. Setelah memasang apron dan mengganti sepatu sneakers-nya dengan safety shoes, dia keluar dari ruangannya menuju dapur. Disana tampak Orin, Naya, dan Hesa sudah siap menunggu.
Anggota di Nantang's Bread&Coffe Shop hanya berjumlah delapan orang. Di dalamnya sudah termasuk Aruna dan Lintang. Dapur dipegang empat orang termasuk Aruna. Sementara bagian depan, tempat aneka produk di display ditangani oleh Lintang dengan dua karyawan yang membantunya, Nara, dan Yuni. Yos sang barista dan Udin sopir lepas yang sering diminta Aruna mengantarkan pesanan para pelanggannya.
Meski jumlah karyawan yang berkutat di dapur berjumlah tiga orang, sebelum memulai pekerjaan, Aruna selalu melakukan briefing terlebih dahulu. Orin dan kawan-kawannya yang sudah berdiri berjajar langsung menghentikan obrolannya begitu melihat Aruna memasuki dapur.
"Selamat pagi semuanya." Aruna memulai breifing. "Ada tiga kue ulang tahun untuk anak-anak yang harus selesai pukul sepuluh pagi. Dua desain biasa dan satu lagi desain dengan karakter Barbie lengkap dengan istananya. Pukul setengah dua wedding cake untuk pernikahan anak Pak Camat Medan Barat. Untuk sajian khusus saya akan menyajikan The Molten Cheese cake sebagai bread nantang kita hari ini. Kita akan menantang para pelanggan untuk menikmati sponge cakes-nya yang lembut dan filling yang lumer, wangi dan pastinya enak sekali." Aruna berhenti sejenak. "Pie, croisant, sus, bolu pisang dan lapis legit tentu tetap menjadi sajian utama kita."
Ada begitu banyak toko roti dengan nama dan branding yang sudah kuat di Kota Medan. Sebut saja toko roti Zulaikha. Siapa yang tidak mengenalnya? Saking terkenalnya begitu orang ingin menikmati bika ambon maka yang terbayang adalah nama toko itu. Seorang teman pernah meragukan keputusannya membuka bread. Dia tidak yakin Aruna mampu bertahan di tengah persaingan yang begitu berat. Bahkan temannya itu menjamin, toko miliknya tidak akan mampu bertahan lebih dari tiga bulan.
Aruna tak peduli dengan ucapan temannya itu. Dia percaya, setiap toko roti unik dengan caranya masing-masing. Termasuk Nantang's Braed&Coofe Shop. Selain lima sajian andalan yang selalu dicari pelanggan, toko ini juga unik dengan sajian nantangnya setiap hari. Yang membuat para pelanggan yang datang selalu bertanya, apa roti nantang kita hari ini?
"Untuk Birthday Cake, kita akan dekorasi sesuai persentasi Orin kemarin." Aruna manatap Orin. Yang dibalas gadis bertubuh mungil itu dengan anggukan mantap.
"Siap, Chef." Jawabnya semangat.
"Saya percaya kita semua ingin Nantang's Bread&Cofee Shop menjadi yang terbaik, dan menghasilkan aneka roti yang paling baik. Untuk itu saya tantang kalian semua melakukan yang terbaik," tutup Aruna.
"Yes, Chef!" jawab ketiganya serempak.
Dapur tempat Aruna dan ketiga anggotanya bekerja dibagi menjadi beberapa ruangan. Ruangan pertama gudang, tempat semua bahan disimpan. Sedangkan ruangan kedua adalah ruang resep, tempat Aruna menakar dan menimbang semua bahan-bahan yang akan diolah. Dan ruangan yang terakhir adalah ruangan yang paling luas. Dimana terdapat tiga oven listrik besar dengan mikser berada tepat di sampingnya. Ada tiga meja yang dugunakan untuk mendesain atau mengemas aneka roti yang akan di pajang di lemari display dibagian depan bangunan berwarna hitam putih ini.
Aruna keluar dari ruang resep. Dihampirinya Orin yang sedang memasukkan butter cream ke dalam piping bag. "Cream ungunya masih kurang tajam. Tambahkan satu tetes pewarna lagi."
"Iya, Chef."
Suasana dapur begitu santai dan tenang. Bahkan Hesa terdengar bersenandung sambil meroll adonan croisant. Saat terdengar bunyi bip dia meninggalkan adonanya untuk mengeluarkan lapis legit dan bolu pisang dari oven di dekatnya. Sementara itu Naya juga tampak sibuk memasukkan fla ke dalam adonan sus yang telah dicetaknya dan mengeluarkan sus yang telah masak dari ovennya.
Pukul delapan kurang lima belas menit ketika Hessa selesai mengeluarkan roti terakhirnya dari oven. Sementara itu Aruna juga baru selesai dengan The Molten Cheese Cake-nya.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Another Boyfriend
RomanceQiandra Aruna, terkenal dengan sebutan playgirl cap kadal. Tentu bukan playgirl biasa. Aruna memutuskan pacarnya demi mendapatkan laki-laki yang memenuhi tujuh kriteria yang telah dia tetapkan. Berpindah dari satu laki-laki ke laki-laki yang lain...