Nice #3.

1.9K 132 36
                                    

Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika Ada Kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian Ataupun Cerita, Itu Adalah Kebetulan Semata Dan Tidak Ada Unsur Kesengajaan.
.
.

Selamat membaca...

.
.

'Dan aku, hanya ingin bermain logis!'

.
.

"KAMI SIAP MENIKAH."

Walaupun tidak sedang memakai kacamata, KyuHyun dapat melihat urat-urat kekhawatiran yang sempat menegang itu terurai perlahan. Mereka menatap intens KyuHyun dan MinAh. Keraguan sempat mengusik pikiran mereka. Namun, semuanya tertepis dengan jalinan erat jari-jemari KyuHyun dan MinAh. Entah sadar atau tidak, KyuHyun dan MinAh terlihat saling menguatkan satu sama lainnya. Bagi orang yang tidak tahu, KyuHyun dan MinAh terlihat saling menyayangi dan tak terpisahkan. Padahal, jika ditengok kebelakang, keduanya adalah orang asing yang terpaksa harus menikah hari itu juga.

Senyum Kim Hanna pun mengukir lebar. Ia tidak ingin putranya berubah pikiran, "Jika begitu, ayo kita segera mulai upacaranya! Lebih cepat akan lebih baik."

Tuan Cho melirik pergelangan tangannya. Jarum panjang jam tangannya terus bergerak tanpa mau menunggu. Lalu ia mengajak anggota keluarga lain untuk kembali ke tempat upacara. Saat tepat di samping KyuHyun, tangan kokoh Tuan Cho menepuk bahu KyuHyun sembari mengucapkan terima kasih. Lirih, namun KyuHyun dengan jelas dapat mendengarnya.

Kemudian Cho Ahra meminta KyuHyun untuk bertukar pakaian dengan suaminya, Choi Siwon. Ibu dua anak itu bahkan memarahi KyuHyun dengan apa yang dikenakan pria itu. Ahra merasa tertolong dengan postur tubuh suaminya yang hampir sama dengan sang Adik. Mungkin, ini akan jadi pernikahan dengan stelan teraneh jika KyuHyun tidak meminjam stelan tuxedo milik Siwon.

Dan upacara pernikahan antara Cho KyuHyun dengan Jung MinAh pun tergelar.

~***~

Dengan balutan tuxedo hitam, Cho KyuHyun berdiri tanpa ekspresi ketika para tamu undangan menatapnya penuh tanya. Fokusnya hanya pada pintu besar berbahan kayu mahoni, dimana calon mempelai wanita bersama ayah mertua akan muncul sebentar lagi. Dimulai dengan alunan musik instrumen Air On G String mengalun di antero gereja. Sosok yang ditunggu pun akhirnya keluar.

Jung MinAh melangkah masuk dari pintu besar berbahan mahoni gereja itu bersama Jung HaeKyun dan kedua pengiringnya, si Kembar Choi Heejun dan Choi Yeejun. Sepasang anak kembar Ahra dan Siwon itu juga nampak serasi berjalan pelan bersama ayah dan anak itu. Sesekali KyuHyun terlihat membenarkan letak dasi kupu-kupu yang sebenarnya tidak pernah salah posisinya. Bahkan, ia akhirnya mendengar degup jantungnya sendiri. Sepasang matanya menatap kagum pada wanita yang kini juga terus menatapnya tanpa kedip.

"Aku gugup, Appa." Bisik MinAh pada HaeKyun. Tarikan napasnya tertahan berat.

Pria setengah baya itu mengeratkan genggaman tangannya. Ia hanya ingin menguatkan putri semata wayangnya itu, "Kau pasti akan bahagia, Putri Kecilku."

Jarak dari pintu utama ke altar tidaklah panjang. Akan tetapi bagi MinAh, rasanya bentangan karpet merah itu tidak juga berujung dan langkah kakinya semakin terasa sangat kaku. Sebentar lagi ia akan memulai hidup baru dengan orang asing yang baru saja dikenalnya. Mengingat hal itu, pikirannya terus berkecamuk. Bahkan rasa sakit hati yang dirasakan karena kekasihnya memilih meninggalkannya di hari pernikahan, tertutup dengan rasa asing yang MinAh sendiri tidak tahu. Apakah keputusannya sudah tepat?

"Percayalah pada Appa, dia pria yang baik untukmu." HaeKyun menghirup napas panjang. "Tatapan matanya tidak pernah bohong."

Jung MinAh menatap KyuHyun semakin lekat. Dalam hati ia memanjatkan doa, 'Tuhan, ajari aku untuk mencintai dan berbakti padanya.'

Nice to Meet You. (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang