Nice #9

2.2K 162 35
                                    

Selamat membaca...

.
.

Hari ini, KyuHyun pulang agak sedikit malam dari biasanya. Jika pada hari biasa KyuHyun akan pulang sebelum waktu makan malam, maka malam ini ia pulang hampir diwaktu tengah malam. Dirinya bahkan sedikit tercium bau alkohol mahal dan asap rokok.

Sebuah panggilan seluler dari HyukJae membuat dirinya harus terdampar di sebuah club malam milik sahabatnya itu. Kedua sahabatnya dengan sengaja mengundang dirinya untuk kembali berkumpul. Memang semenjak menikah, mereka bertiga belum sekalipun berkumpul. Mereka sendiri terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan masing-masing.

Sejujurnya, KyuHyun sedikit malas memenuhi undangan sahabatnya itu. Ia bisa menebak dengan jitu, hal apa yang akan terjadi ketika mereka bertiga bertemu. Ya, tentunya kedua sahabatnya itu akan membuat dirinya menjadi bahan kolokan karena tanpa pernah diduga, dirinyalah yang pertama kali akan mengakhiri masa lajang. Dan parahnya lagi, terpaksa menikahi wanita asing tunangan adik sendiri.

Tsk.

Sial!

Cho KyuHyun memang harus membuat perhitungan dengan Cho MinGyu apabila bertemu nanti. Bahkan KyuHyun rela menyesap alkohol lebih dari biasanya guna meredam emosi yang belum terlampiaskan. Akibatnya, ia merasakan sedikit pusing dan mabuk. Hanya sedikit.

KyuHyun memejamkan matanya begitu menutup pintu apartemen. Ia kemudian melepas sepatu dan menggantinya dengan selop rumah miliknya. KyuHyun menghela napas panjang, sepertinya ia harus segera mandi dengan air dingin yang mengguyur langsung di kepalanya guna mengurangi efek mabuk yang dirasakannya sekarang.

Apartemennya terlihat sepi. Ia yakin, MinAh sudah lebih dulu bergelung pulas di balik selimut tebal ranjang mereka.

Tanpa sadar, sudut bibirnya tertarik ke atas mengingat kegiatan-kegiatan panas yang selalu ia lakukan bersama MinAh. Wanita itu tidak sekalipun pernah menolak keinginannya. Istrinya justru cenderung pasrah dan mungkin ikut menikmati permainannya.

Cho KyuHyun bahkan pernah beberapa kali merasakan permainan yang berbeda. Ada emosi yang keluar dari dalam diri MinAh ketika mereka sedang bergumul panas. KyuHyun sendiri bisa menandai dan pastinya selalu berhubungan dengan Cerys. Terkadang ia sengaja menggoda, bercengkrama mesra pada Cerys dihadapan MinAh.

Awalnya, ia hanya penasaran dengan reaksi MinAh. Namun, ketika KyuHyun mendapati reaksi di luar dugaan saat mereka bercinta, ia pun kemudian sengaja melakukannya.

Jung MinAh kini candunya. Akan ada kepuasan yang berbeda saat ia melepaskannya bersama MinAh. Dan hal itu tidak pernah sekalipun KyuHyun dapatkan ketika bersama Cerys.

Cho KyuHyun mengernyitkan keningnya ketika mendapati MinAh yang sedang meringkuk seperti posisi janin di dalam rahim tanpa selimut tebal seperti bayangannya tadi. Dari raut muka MinAh, KyuHyun tahu ada hal yang tidak biasa tengah terjadi. Ia pun membuang jas yang sebelumnya telah dilepas ke sofa dan bergegas menghampiri MinAh.

"Apa kau baik-baik saja?" KyuHyun meletakkan punggung tangannya di kening MinAh. Tangan satunya meraih tangan MinAh dan menggenggamnya. Ia merasakan keringat dingin yang keluar di telapak tangan MinAh. "Sejak kapan ini terjadi?"

Seketika KyuHyun panik. Ia meraih selimut tanpa melepaskan genggaman tangannya dan ikut membenamkan diri bersama tubuh MinAh di balik selimut.

Cho KyuHyun memutar tubuh MinAh untuk menghadap ke arahnya. Ia tahu, MinAh tidak benar-benar terlelap. Lengan kirinya melingkari kepala MinAh agar lebih merapat pada KyuHyun.

"Katakan padaku," KyuHyun mencium puncak kepala MinAh. "Apa yang telah terjadi padamu?" Seketika KyuHyun merasa bersalah karena sudah pulang terlambat. "Maaf. Maafkan aku, Sayang..."

Dan KyuHyun kembali menghujani ciumannya di puncak kepala MinAh dengan sesekali bergumam kata 'maaf'.

***

Cho KyuHyun mengusap wajahnya frustasi. Sesekali tertawa karena menyesali kebodohannya sendiri. Reaksinya begitu berlebihan ketika mendapati MinAh yang sedang meringkuk kesakitan. Ia pikir, telah ada hal yang terjadi sehingga membuat MinAh-nya kesakitan.

Rupanya, wanita itu sedang mendapati tamu bulanannya.

KyuHyun tahu, ada beberapa wanita yang memang merasakan sakit di area rahim ketika mendapati tamu bulanan dihari pertama. Cerys sendiri pernah mengalaminya. Dan hal yang ia lakukan pada Cerys, ia lakukan juga pada MinAh.

Hal pertama yang ia lakukan adalah harus kembali keluar dan turun ke lantai satu dimana letak supermarket 24 jam gedung apartemennya. Ia terpaksa membelikan MinAh sebungkus pembalut karena saat ini wanita itu tidak sedang memakainya.

Pembalut MinAh habis dan tidak ingat untuk membelinya kembali sejak tinggal bersama KyuHyun. Sakit di rahimnya, membuat MinAh hanya bisa meringkuk menahan sakit di atas ranjang. Bahkan untuk sekedar mengambil dan meminum pil pereda nyeri saja tidak bisa ia lakukan.

Setelah KyuHyun membantu MinAh ke kamar mandi untuk memasang pembalutnya, pria itu kembali membantu MinAh berbaring di atas ranjang. Kekhawatiran masih terlukis jelas di wajah KyuHyun saat pria itu mencium kening sembari mengusap perut MinAh, sebelum KyuHyun meninggalkan MinAh untuk membersihkan diri.

"Hanya sebentar, Sayang." Jemari KyuHyun mengusap pelan perut MinAh. "Aku mandi dulu. Janji!"

***

Pagi ini, Jung MinAh bangun lebih dulu. Tubuhnya terasa memberat saat pemilik sepasang lengan kokoh tengah memeluknya erat. Sudut bibir MinAh tertarik membentuk senyum bahagia. Ingatannya mengulang jelas pada peristiwa semalam dimana saat KyuHyun pulang dan mendapatinya dalam keadaan sakit.

Jung MinAh melihat KyuHyun panik luar biasa. Mungkin pria itu berpikir jika dirinya tengah mengalami hal yang sangat berbahaya.

Ya, sakit dihari pertama tamu bulanannya.

Jung MinAh terpaksa harus menahan malu dihadapan suaminya. Tamu bulanan yang bertamu tanpa diundang. Padahal MinAh sendiri sangat yakin jika tamu bulanannya tidak akan pernah datang pada bulan ini mengingat intensitas mereka melakukannya itu setiap hari.

Entah, MinAh sendiri harus merasa kecewa atau lega saat mendapati tamu bulanannya tiba?

"Oppa..." panggil MinAh pada KyuHyun. Ia merasakan sedikit posisi kurang nyaman saat lengan KyuHyun terus memeluk tubuhnya. "Oppa..."

"Hn," gumam KyuHyun dengan mata terpejam.

"Bangun!"

"Sebentar lagi, Sayang." KyuHyun semakin mengeratkan pelukannya. "Aku masih ingin tidur."

"Baiklah. Tapi tolong lepaskan dulu tanganmu. Aku ingin bangun." MinAh harus segera membuatkan KyuHyun sarapan, mengingat ini sudah sedikit siang dari biasanya. "Ini sudah terlalu siang. Jika tidak, kita akan terlambat pergi bekerja."

Kelopak KyuHyun terbuka perlahan. Lalu tatapan mereka saling bersiborok. Mengerjap beberapa kali, "Apa tidak bisa, seharian ini kita seperti ini di kamar?"

Dan pertanyaan KyuHyun berhasil membuat MinAh menatap pria itu bingung dengan mulut yang sedikit menganga.

***

.
.

TBC

[Natuna, 8 Maret 2020]

Nice to Meet You. (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang