Baekhyun menuruni satu per satu tangga pelan dengan jaket kulit di tangannya kala Baekhee berusaha menghalaginya.
"Mau kemana lagi, balap liar ya?!"
Baekhyun menghembuskan napasnya lelah. "Memangnya selain balap liar aku akan kemana di jam 11 malam seperti ini."
"Tidak boleh!" pekik Baekhee sembari merentangkan kedua tangannya.
"Aku tak butuh izinmu untuk melakukan sesuatu." sahut Baekhyun dengan malas dan berlalu melewati adiknya dengan mudah. Namun nyatanya perempuan itu masih belum menyerah.
"Aku akan memberi tahu Ayah jika kau pergi setiap malam untuk balap liar!"
Baekhyun berbalik dan menatap tajam adiknya. "Kau bahkan tidak pernah bertanya kenapa aku selalu mengikuti balap liar setiap malam? Dan kau juga tidak pernah bertanya dimana uang sebanyak itu ku habiskan. Jadi lebih baik kau diam dan tutup mulutmu itu!"
Namun bukannya takut, Baekhee malah semakin maju sembari berkacak pinggang. "Memangnya alasan apa hingga kau mengikuti balap liar? Pasti kau hanya menghambur-hamburkan uangnya bersama semua teman brengsekmu itu!"
Wajah Baekhyun kembali datar. "Terserah." tungkainya kembali ia bawa untuk pergi dari rumah megahnya.
"Pulanglah sebelum subuh! Ayah akan tiba pagi ini!" teriak Baekhee pada sang kakak sebelum menghilang dari balik pintu.
Helaan napas keluar dari celah bibirnya. Baekhyun itu sangat keras kepala, percuma saja ancamannya setiap malam. Bukan karena ia tak senang, tapi larangan yang ia berikan semata-mata untuk keselamatan kakaknya.
Yang Baekhyun ikuti adalah balap liar yang sama sekali tidak jaminan keamanan disana. Mereka bisa melakukan apapun tanpa sebuah peraturan. Dan ingatannya kembali pada kecelakaan beberapa tahun lalu saat Baekhyun masih sekolah menengah atas, kakaknya itu bahkan kritis saat ikut balap liar.
"Semoga Tuhan selalu melindungimu, oppa." gumamnya kala suara motor Baekhyun mulai terdengar keluar dari perkarangan rumah mereka.
"Belum selesai?" pria tampan dan seksi berkulit tan itu masuk tanpa permisi ke dalam ruang CEO Loey Group. Ia bahkan tak segan mengistirahatkan tubuh lelahnya di sofa panjang yang ada di ruangan.
Sekarang sudah pukul sebelas malam. Para pekerja sudah pulang dan hanya beberapa yang lembur, namun mereka pun sepertinya bersiap untuk pulang. Hanya pimpinan perusahaan yang satu ini belum juga ada tanda-tanda untuk beranjak dari kursi kerjanya.
"Sedikit lagi." sahut Chanyeol yang masih sibuk berkutat dengan kertas dan sebuah laptop dihadapannya. Kacamata kerjanya bertengger manis membuat kesan tampan di wajahnya, juga kemeja putih yang sudah terlepas dari jasnya kini tergulung sebatas siku memperlihatkan urat-urat yang menonjol dati lengannya yang kekar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER TO YOU [CHANBAEK]✔
FanfictionPark Chanyeol. Nama itu melekat pada setiap pikiran para pegawai di Perusahaan Loey Group jika seorang Park Chanyeol adalah CEO muda yang kejam dan perfeksionis. Namun karena sifat baik hatinya yang muncul malam itu kala menolong gadis yang mobiln...