Epilog

15K 1.6K 220
                                    

Chanyeol berlari kecil keluar ruangan dengan panik ia bahkan tak menggunakan lift dan memilih menggunakan tangga darurat kala sekretarisnya —bukan Jongin— memberitahu jika Baekhyun telah tiba dengan motor besarnya. Kimberly.

Seorang CEO perusahaan terbesar tak juga selalu pintar. Buktinya Chanyeol yabg saking paniknya bahkan memilih berlari menuruni anak tangga lewat pintu darurat. Padahal jika di pikir lantainya paling atas dan harus menuruni banyak lantai barulah ia sampai di lantai dasar.

Dan lihat saja apa yang terjadi, Chanyeol telah tiba di Lobby Perusahaan namun dengan keringat yang membanjiri wajah juga tubuhnya. Menumpu kedua tangannya di lutut dnegan nafas yang terengah.

"Chanyeol, kau baik-baik saja?!"

Baekhyun yang baru saja masuk langsing berlari kecil melihat sang suami seperti habis lari marathon 10 kilometer.

"Sayang!" Chanyeol berseru dan langsung memeluk tubuh Baekhyun. Membuat sang pujaan hati memekik protes karena Chanyeol membagi keringatnya.

"Chanyeol, kau ini kenapa sebenarnya?!" Baekhyun berusaha melepas pelukan mereka. Mengusap peluh di wajah Chanyeol dengan tangannya.

"Sayang, harusnya kau meneleponku jika ingin menjemput anak-anak. Sungguh, kau membuat jantungku hampir meloncat keluar mendengarmu menjemput anak-anak dengan motor besar itu. Bagaimana jika kalian ada apa-apa dijalan?!"

Baekhyun yang dimarahi merengut, bibirnya mengerucut dan kedua tangannya bersidekap di depan dada. "Kau menyumpahi kami kecelakaan ya?! Jadi kau bisa bebas berkencan dengan karyawan barumu itu kan?! Berani kau selingkuh, aku benar-benar akan mengebirimu!"

Refleks, Chanyeol merapatkan kedua kakinya. Juniornya tiba-tiba berteriak ngilu membayangkan Baekhyun yang dengan emosi mengambil kapak dan langsung menancapkan benda tajam itu di kejantanannya.

"Astaga, sayang bukan seperti itu maksudku. Aku hanya mengkhawatirkan kalian bertiga, kau harusnya mengerti okay? Aku tidak ingin melihatmu harus berurusan dengan rumah sakit lagi." Chanyeol memberi tatapan teduhnya pada Baekhyun, membuat pria cantik dengan dua orang anak itu merasa bersalah dan menghambur ke dalam pelukan hangat suaminya.

Cukup sudah bagi Chanyeol untuk Baekhyun berurusan dengan alat-alat medis. Cukuplah ketika Baekhyun yang membeku kedinginan gara-gara Sunbin yang saat ini masih menjalani hikimannya. Dan terakhir membiarkan pisau bedah itu membelah perut istrinya untuk mengambil dua jagoannya yang saat iti siap melihat dunia.

"Maafkan aku, Chanyeol."

Chanyeol menghela nafasnya. "Tidak apa-apa, sayang. Namun lain kali, kau lebih baik menghubungiku saja ya. Biar kita menjemput anak-anak bersama." ucapnya dengan lembut memberi pengertian. Dan Baekhyun tentu saja menurut, kepalanya mengangguk berkali-kali dan selalu berhasil membuat Chanyeol menahan gemas.

Walau usia pernikahan mereka menginjak tujuh tahun. Namun nyatanya tingkah dan wajah Baekhyun tak pernah menua, selalu saja seperti saat pertama mereka bertemu. Hanya saja semakin hari Baekhyun semakin dewasa terlebih setelah duo J lahir.

"Lalu dimana dua jagoan kita, sayang? Aku tak melihatnya sejak tadi." Chanyeol mengedarkan pandangannya dan tetap saja tak menemukan eksistensi kedua anaknya.

"Oh itu, Jongin mengajaknya lebih dulu keruanganmu." jawab Baekhyun dan Chanyeol mengangguk mengerti namun itu tak bertahan lama kala pria tampan itu memekik.

"Sayang, banyak berkas penting yang ku letakkan di meja sofa!"



















Chanyeol hampir saja menjatuhkan tubuh tingginya kala setelah mereka sampai di ruangannya. Jackson dan Jesper tengah asik menggambar dengan pensil warna milik mereka di banyak kertas. Kertas-kertas yang digunakan untuk membiayai kebutuhan keluarga.

CLOSER TO YOU [CHANBAEK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang