XIII

8.5K 863 84
                                    

Selamat ya Ders,,,
Authornya masih kesurupan

_______________________________________

Nara membuka matanya agak kaget karena tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang. Nara pun mengumpulkan kesadarannya sejenak bahwa malam ini dia memang sedang tidur bersama Jennie. Matanya melihat jam dinding yang tepat berada di depannya. Masih menunjukkan pukul lima pagi. Suhu di ruangan kamar itu pun juga semakin dingin. Nara menarik selimutnya yang dia pakai berbarengan dengan Jennie.

Dia pun hendak memejamkan matanya kembali namun tiba-tiba tangan Jennie yang tadi melingkar di pinggangnya justru bergerak menerobos masuk ke dalam baju tidurnya. Nara merasakan tubuhnya jadi kaku dan tegang. Telapak tangan Jennie yang hangat dan lembut menempel di perutnya dan bahkan sekarang seperti mengelus-elusnya.

Nara merasakan geli namun nyaman karena sentuhan lembut itu. Tangan Jennie kembali bergerak mengelus dan Nara malah seperti menikmati. Namun, semakin lama elusan itu semakin bergerak naik menuju ke payudaranya. Nara nyaris terpekik kaget namun dia cepat membungkam mulutnya sendiri sehingga suaranya tertahan tak jadi keluar.

Ingin rasanya Nara menarik keluar tangan Jennie dari dalam bajunya. Namun tangannya tak mampu melakukan itu karena sensasi yang timbul dari usapan lembut tangan Jennie menimbulkan reaksi yang berbeda bagi tubuhnya. Nara semakin menikmati sentuhan lembut itu.

"Jeenn,," Bisik Nara memanggil Jennie memastikan sebenarnya Jennie sadar atau tak sadar alias tidur.

Namun tak ada jawaban dari belakang Nara. Itu tandanya Jennie memang tak sadar melakukannya. Nara pun menggigit bibirnya karena tangan Jennie terus bergerak semakin berani lagi. Tangan itu kini berada tepat di salah satu payudara Nara yang polos.

Dan jemari lembut itu mengusap-usap puting Nara yang mulai mengeras. Nara membungkam mulutnya lagi menahan desahan. Jemari itu semakin lihai mengusap, menggesek dan memelintir putingnya. Nara merasakan sensasi nikmat sampai bagian bawahnya kini terasa berkedut-kedut.

Nara hampir tak bisa menahan desahannya saat tangan Jennie meremas lembut payudaranya. Merasa tak tahan lagi, Nara pun menghentikan gerak tangan Jennie dan menarik tangan itu keluar dari dalam bajunya. Nara pun bergerak perlahan mengganti posisi untuk menghadap Jennie.

Dan alangkah terkejutnya Nara karena ternyata Jennie tidak tidur alias dalam keadaaan sangat sadar. Otomatis mata mereka langsung saling beradu dengan nafas Nara yang terlanjur menggebu naik turun akibat rangsangan dari tangan Jennie di payudaranya.

"J,,je,,niee,," Ucap Nara lirih terbata dan serak.

Jennie tak menjawab namun tangannya kembali bergerak. Kali ini menuju ke wajah Nara. Dengan perlahan dan lembut Jennie membelai pipi Nara yang halus. Lagi-lagi Nara tak mampu menolak bahkan nafasnya saja masih belum bisa dia kendalikan dengan baik dan normal. Sedangkan Jennie seperti paham sekali bahwa inilah kesempatan dia untuk melancarkan aksinya seperti yang sudah Kenward sarankan padanya.

Jennie mengangkat kepalanya sedikit dan mendekati wajah Nara. Nara hanya mampu membulatkan matanya tanpa bisa berucap ataupun menolak. Dengan tenang dan lembut, Jennie mulai menempelkan bibirnya pada bibir Nara. Dan tanpa Jennie duga, Nara justru yang memulai membuka mulutnya. Merasa mendapatkan lampu hijau, Jennie pun mulai melumat bibir Nara dengan lembut.

Nara membalas lumatan Jennie dengan lembut juga. Nara merasa yang dia lakukan ini seperti mimpi yang agak nyata. Hatinya mengatakan sudah, jangan, stop, hentikan. Namun seluruh indra pada tubuhnya mengatakan ini luar biasa nikmat. Sentuhan lembut dan hangat ini adalah hal baru yang benar-benar baru dia rasakan. Aku ingin yang lebih, yang lebih dari ini. Seperti itulah reaksi yang dia rasakan pada tubuhnya.

RAINARA (GXG_End_)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang