XXI

7.6K 840 186
                                    

Pukul 21:58 Ders 😆
Ini part terpendek di malam yang gabut 😅
Sudah pada berlayar di pulau kapukkah Anda?

_______________________________________

Rain melirik Nara yang sibuk dengan ponselnya namun tampangnya terlihat bete. Pagi ini Nara tidak bangun kesiangan lagi dan mandi lebih awal. Bahkan dia juga sudah rapi dan siap jika Rain akan mengajaknya keluar pagi ini.

Namun kali ini justru Rain yang terlihat ogah-ogahan untuk keluar kamar. Dia malah duduk di sofa panjang dekat jendela kaca sambil berselonjor dan memangku laptopnya. Tak lupa di atas meja ada teh hangat yang masih mengepulkan asap. Dan beberapa keping biskuit tertata rapi di atas piring kecil.

Rain memang selalu terlihat cantik dan penuh pesona meskipun belum mandi atau bahkan bangun tidur dengan rambut yang berantakan. Seperti pagi ini, dia hanya menggosok gigi lalu mencuci muka dan masih memakai kemeja putih polos yang kebesaran dengan dua kancing baju bagian atas yang terbuka. Memperlihatkan bagian belahan dadanya yang indah dan menggoda.

Saat Nara mencoba bertanya pada Rain apakah mereka akan keluar pagi ini, Rain hanya menjawab "males" dengan tampang menyebalkannya itu. Dan sepertinya itu yang membuat Nara kini jadi badmood. Jika tau pagi ini mereka hanya akan bermalas-malasan di dalam kamar, maka Nara tak perlu bangun pagi-pagi buta, lalu mandi dan berdandan rapi dengan bergembira dan bersemangatnya.

"Kamu ngapain,,?" Rain membuka suara dengan tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

Nara celingukan mencari siapa orang yang ditanyain Rain karena Rain tak terlihat seperti menanyainya.

"Anda bertanya pada saya Bu,,?" Tanya Nara memastikan.

"Memangnya ada orang lain lagi selain saya dan kamu di kamar ini,,?" Ucap Rain sambil menatap datar pada Nara.

"Oh,, iya maaf Bu,," Cengir Nara. Rain mendecih jengah.

"Sini kamu,," Perintah Rain.

Nara pun cepat-cepat turun dari ranjang dan menghampiri Rain.

"Duduk situ,," Perintah Rain lagi sambil menunjuk karpet di depan sofa tempat dia berselonjor.

Nara pun hanya mengangguk dan menuruti perintah Rain. Rain juga nampak bergerak mengangkat laptopnya dan menaruhnya di atas meja.

"Itu kamu pilihin foto-foto saya yang bersama Chris, trus delete. Tapi kalau di sana ada teman saya yang lain jangan dihapus meskipun ada Chris. Paham??" Tanya Rain.

"Baik Bu,, paham,," Angguk Nara.

"Ya sudah kerjain sekarang,," Perintah Rain.

Tanpa menunggu lama lagi, Nara langsung dengan cermat dan serius menandai foto-foto Rain dengan Chris di laptop tersebut lalu menghapusnya. Dalam hati, Nara membatin sekaligus tak menyangka bahwa Bosnya yang cool dan Afgan ini ternyata alay juga.

Foto-fotonya bersama mantan pacarnya itu cukup banyak dengan lokasi dan suasana yang berbeda-beda. Sementara Nara sibuk menghapus foto-foto Rain dan Chris, Rain sendiri juga terlihat memainkan ponselnya. Beberapa saat kemudian, Nara nampak menghentikan kegiatannya menandai foto saat melihat sebuah foto yang menarik perhatiannya.

Dia membuka foto tersebut dan memperbesarnya. Sesaat dia tercekat menatap pancaran wajah dari foto tersebut. Beberapa saat dia hanya terus menatap dan mengamati foto itu sampai akhirnya dia memberanikan diri untuk memanggil Rain.

"Bu Rain,,"

"Hmm,,"

"Foto yang ini jangan dihapus ya Bu,,?" Ucap Nara berharap.

RAINARA (GXG_End_)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang