XXXI

8.5K 824 154
                                    

Gaaaasssssssss....

_______________________________________

Tepat di belakang mereka berdiri, ada seorang wanita cantik dengan senyum yang terkembang manis di bibirnya.

"Hai,, apa kabar,,?" Tanya wanita itu sambil mengulurkan tangannya pada Nara. Nara menyambut uluran tangan itu sambil mengernyitkan kening berusaha mengingat-ingat sesuatu.

"Ah iya,,!" Ucap Nara tiba-tiba karena dia baru ingat siapa wanita cantik di depannya itu.

"Azter,, Azter kan,,?? Aku baik,, kamu gimana,,? Maaf,, tadi aku agak lupa. Hehe,," Cengir Nara. Azter tersenyum dan kembali melepaskan jabatan tangan mereka.

"Syukurlah,, aku baik-baik juga,," Nara mengangguk-angguk canggung.

"Oh ya Azter,, kenalin,, ini Rain. Rain,, ini Azter,,"

"Hai,, Azter,," Ucap Azter.

"Rain,," Jawab Rain pula.

"Mmm,, waktu itu sama dia juga kan? Pas ke toko bunga,,?" Tanya Azter mengingat wajah Rain.

"Iya,, sama dia,," Jawab Nara.

"O ya ya,," Angguk Azter.

"Pacar ya,,?"

"Hah,,??" Nara terpelongo kaget sedangkan Rain lagi-lagi nyaris tersedak. Melihat tingkah kaget dan bingung mereka, Azter pun baru menyadari kalau kata-katanya sudah salah.

"Eh,, bukan ya,,?? Sorry sorry,, aku juga lupa. Siapa,,? Mm,, Temen,,? Temen bukan,,?" Ucap Azter jadi ikut gugup dan sedikit merasa tak enak.

"Bos,, dia bosku,," Ucap Nara.

"Ooh Ya ampun,, sorry. Sorry banget. Ingatanku kadang payah,, hehe,," Kali ini gantian Azter yang nyengir kuda. Rain dan Nara hanya bisa saling pandang sejenak lalu tersenyum manis pada Azter.

"Oh ya,, aku lihat tadi kayaknya kalian begitu serius memperhatikan bunga ini,, ada yang ingin ditanyakan atau bagaimana,,?" Ucap Azter berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

"Oh iya,, ini tadi dia,, maksudku,, si Bos mau beli bunga ini. Tapi sepertinya penjaga kebunnya sibuk semua,," Jawab Nara.

"Ooo,, ya sudah,, biar aku saja yang potongkan. Kebetulan aku bawa alatnya,," Ucap Azter sambil mengeluarkan pisau lipat dari saku celananya.

"Eh,, jangan. Nanti kamu kena marah lho,, pengunjung kan gak boleh petik atau potong sendiri bunganya,," Ucap Nara mencegah. Azter tersenyum dan mulai memilih bunga yang akan dia potong.

"Tenang,, aku gak bakal kena marah kok. Kebun bunga ini milik orang tuaku. Dan aku juga bekerja di sini,," Jawab Azter membuat Nara terpelongo.

"Serius kamu,,??" Tanya Nara tak percaya.

"Serius,,"

"Astaga,, kamu keren banget. Punya kebun bunga seluas dan seindah ini,,"

"Ralat. Milik orang tua,, bukan milikku,,"

"Ah ya sama aja,,"

Azter hanya tersenyum dan menyelesaikan potongan bunganya.

"Segini,,? Cukup,,?" Tanya Azter.

Nara menoleh pada Rain meminta jawaban.

"Sudah,, cukup,," Angguk Rain.

"Atau masih ada bunga lain yang ingin di potong,,?"

"Sudah,, itu saja,," Jawab Rain lagi.

"Oke,, mau saya antar ke depan,,?" Tawar Azter.

"Hah,,? Memangnya gak ngerepotin,,?" Tanya Nara.

RAINARA (GXG_End_)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang