Nara terpekur menatap langit dari balkon kamarnya. Beberapa hari setelah peristiwa ciumannya dengan Rain di pantai itu Nara hampir tak bisa tidur dengan nyenyak lagi meskipun ada Jennie juga bersamanya. Ada sesuatu yang benar-benar sangat mengusik hati dan perasaannya.
Bagaimana tidak? Dia punya David, lelaki baik yang sudah menjadi tunangannya. Lalu dia menjalin hubungan dengan Jennie. Meskipun itu hanya 'hubungan' sekedar ingin melampiaskan hasrat. Tak serius tapi juga serius karena perasaannya ikut bermain.
Dan kini, Nara justru merasakan jauh lebih dalam memainkan perasaannya. Nara merasakan perbedaan perasaan yang cukup membuatnya stres. Pertama kali berciuman dengan Jennie, Nara memang merasakan hasrat lain untuk melakukan yang lebih. Namun otaknya masih bisa berfikir dengan baik bahwa hal itu tak boleh terjadi. Sehingga dia selalu bisa mengontrol hasratnya dengan baik pula.
Namun saat berciuman dengan Rain, Nara benar-benar merasakan ada kehangatan yang muncul di dalam hatinya. Aliran darahnya pun seolah tak terkendali mengaliri setiap urat syarat menuju otaknya. Desiran-desiran di dalam perutnya seperti tak ada habisnya. Bahkan sesuatu yang berdenyut di antara selangkangannya pun seperti ingin terlampiaskan juga.
Nara benar-benar merasa sangat stres memikirkan itu akhir-akhir ini. Dia berfikir, Kenapa harus pada Rain parasaannya tenang, hatinya hangat, tubuhnya terangsang hebat. Padahal dia baru dua kali berciuman dengan Rain. Sedangkan setelahnya, Rain mengatakan dia hanya terbawa suasana. Dan yang kedua bahkan Rain tak mengatakan apa-apa kecuali hanya memberikan senyuman yang tak bisa Nara artikan.
Tapi dengan Jennie, Nara tak merasakan kehangatan di dalam hatinya meskipun Nara juga terangsang saat mereka sedang berciuman atau bahkan saling raba dan kecup di beberapa bagian tubuh. Padahal Jennie jelas mengatakan menyukainya dan menyayanginya. Begitu juga dengan sikapnya yang jelas selalu manis dan penuh perhatian. Sangat berbanding terbalik dengan sikap Rain selama ini.
Tapi yang terjadi justru pada Rainlah Nara merasakan getaran-getaran tak biasa di dalam hatinya. Nara berusaha untuk masa bodoh, tapi hati kecilnya merasa ini harus diperjelas. Dia tak ingin terlihat seperti perempuan murahan yang mau ke sana ke sini. Nara menyadari, perasaan yang ada pada dirinya terhadap Rain bukan perasaan biasa. Kenyamanan dan kehangatannya sangat jelas terasa. Nara tau, dia sudah jatuh cinta.
Namun Nara merasa harus tegas pada dirinya sendiri. Dia tak akan membiarkan Rain untuk menciumnya lagi. Meskipun Rain adalah Bosnya, namun tak seharusnya dia melakukan itu kepada bawahannya. Akibatnya kini bawahannya itu baper dan stres karena kelakuannya. Nara tak ingin semakin bodoh karena bermain dengan perasaannya sendiri. Dan dia bertekad untuk tak akan membiarkan hal ini terjadi lagi.
Cukup dengan Jennie saja dia bermain curang di belakang David. Setidaknya Nara tak merasakan perasaan yang begitu mendalam terhadap Jennie. Apalagi mereka sudah punya perjanjian yang tak akan memberatkan keduanya saat mereka harus berpisah nanti. Biarlah, perasaan cintanya yang muncul tanpa permisi untuk Rain dia abaikan begitu saja. Menyingkirkan sekarang akan jauh lebih baik dan mudah ketimbang nanti-nanti setelah perasaan itu mendalam dan berakar.
*******
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
