XXIV

8.1K 855 257
                                    

Sore ders 😁
Tenang, ini bukan prank 😆

_______________________________________

"Hai,," Jennie sedikit terjingkat kaget saat Nara tiba-tiba menyejajari duduknya.

"Lagi ngapain,,?" Tanyanya sambil meletakkan sebuah minuman kaleng di atas meja sedangkan ditangannya juga masih ada satu minuman lagi.

"Eng,, nggak ngapa-ngapain,," Jawab Jennie sambil tersenyum.

"Ngelamun ya,,? Ngelamunin apa sih,,?" Kejar Nara.

"Siapa yang ngelamun,,?"

"Kamulah,, masa' aku,," Ucap Nara sambil membuka tutup minuman kalengnya.

"Ngarang,,"

"Ngarang apaan,, kelihatan tuh tadi lagi mikirin sesuatu,,"

"Sok tau ah,,"

"Hmmm,, udah jelas-jelas kelihatan lagi mikir gitu,, masih aja ngeles,," Gerutu Nara.

"Ya udah kalau gak mau cerita. Nih,, minum dulu,," Ucap Nara sambil mengangsurkan satu botol minuman yang barusan dia buka.

Jennie menerima minuman itu dan meneguknya sekali lalu terdiam lagi. Matanya kembali menerawang jauh, kadang terlihat kosong dan kadang terlihat berfikir keras. Nara mencoba pura-pura tak melihat meskipun dari ekor matanya, dia bisa melihat setiap gerakan aneh Jennie. Dan Nara yakin, Jennie sedang tak baik-baik saja.

Jennie tak pernah jadi sependiam ini, bahkan tatapan matanya menyiratkan kegelisahan dan kegundahan yang tak dapat dia sembunyikan. Nara sudah mencoba memancing Jennie untuk mau berbagi ceritanya sedikit, namun Jennie sepertinya masih enggan untuk membicarakannya. Dan Nara juga tak ingin memaksa Jennie untuk menceritakan tentang kegelisahan hatinya itu.

"Ra,,"

"Ya,,?" Sahut Nara cepat saat Jennie memanggilnya.

"Mm,, aku pernah cerita kan kalau dulu aku pernah punya pacar yang bener-bener aku sayang dan buat aku nyaman,,?"

"Iya pernah,, cowok yang mutusin dan ninggalin kamu tanpa alasan itu kan,,?"

"Iya,," Jennie mengangguk dan tertunduk sejenak.

"Setelah sekian lama menghilang dan sama sekali gak ada kabar,, akhirnya sore tadi kita ketemu tanpa sengaja di sebuah tempat perbelanjaan,,"

"Ketemu,,? Kamu ketemu cowok itu,,? Mantan kamu itu,,??" Tanya Nara ikutan sedikit kaget. Jennie mengangguk.

"Dia ingin kita ketemu lagi di tempat yang sama besok. Dan,, dan aku bingung harus gimana,," Terang Jennie kembali gelisah.

"Ya kenapa harus bingung Jen,,? Bukannya ini bisa jadi kesempatan kamu buat nanyain kenapa dulu dia ninggalin kamu gitu aja tanpa alasan dan kabar sama sekali,,?"

"Ah,, itu udah berlalu Ra. Aku gak mau ungkit-ungkit lagi,, semua udah selesai. Aku juga udah gak butuh penjelasan apapun lagi dari dia,,"

"Tapi kamu seneng kan bisa ketemu lagi sama dia,,?" Tanya Nara.

Jennie tak mampu menjawab dan hanya terdiam lagi. Pikiran dan hatinya mulai berkecamuk lagi. Tak dapat dipungkiri bahwa ada rasa rindu yang begitu dalam, namun rasa sakit dan kecewa yang belum juga hilang. Ada rasa senang saat bisa melihat wajah seseorang yang pernah menjadi bagian penting dalam hidupnya, tapi ada rasa marah yang ingin sekali dia luapkan. Rasanya benar-benar campur aduk tak karuan.

"Coba kamu tenangin hati sama fikiran kamu dulu. Setelah tenang, kamu bisa berfikir dengan jernih dan baik lagi. Kamu bisa memutuskan dengan benar apakah mau nemuin dia lagi, atau tidak sama sekali. Semua itu hanya kamu yang bisa putusin karena kamu juga yang ngerasain,," Ujar Nara berusaha memberikan saran.

RAINARA (GXG_End_)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang