[2] Ibig; jeon jungkook ✔

vi. gara gara piring

disitu gue cuma sama tante jihyo lagi masak buat camilan, dia masak kue cubit yang isinya cokelat sama gue taroh sashimi yang udh dibuat dari kemaren sama tante jihyo di piring.

katanya, sashimi makanan favoritnya jungkook.

"kamu baru pertama kali ya ketemu jungkook?" tanya tante jihyo sambil naroh meses cokelat yang banyak biar enak.

gue ketawa kecil, "ngg iya sih. tapi waktu itu pernah ketemu waktu kenalan anak baru di kampus, tan" jawab gue.

"jungkook selalu penasaran sama kamu." kata tante jihyo. gue kaget.

"tante gak jarang untuk buka album sama mama kamu, ya dia penasaran kamu siapa. beda 3 tahun ya kalian?" tanya tante jihyo lagi.

"iya tan kayaknya,"

gak lama gue langsung taroh piring sashimi ke meja tamu, tujuannya sih buat menghindari dari topik randomnya tante jihyo.

mama gue bantu taroh piring itu di atas meja tamu dan suruh gue untuk ambil piring piring kecil lagi buat makannya.

kata nyokap, piringnya ada di laci bawah meja tamu, jadi tinggal tarik dan ambil.

*prang!!*

pas gue ambil, piring itu beneran licin banget sampe pecah dan jatoh ke lantai. nyokap gue ngeliat gue dengan tatapan kecewa.

"kak!" teriak jungkook.

gue beresin satu persatu piring itu yang pecah, tapi jungkook yang baru keluar dari kamarnya langsung tarik tangan gue.

dia neken satu persatu ujung jari gue. dan alhasil. jari manis gue berdarah, karena dia pencet.

jungkook langsung tarik tangan gue ke kamarnya, suruh gue duduk diatas ranjangnya.

awalnya gue ngerasa dia mencetin jari gue tuh biar darahnya keluar sengaja. ternyata dia mau mastiin kalau gue luka atau gak, dan lukanya cukup dalem dan besar.

"sabar kak, aku cari hansaplast dulu." kata dia, dan terdengar suara grasak grusuk di meja belajarnya yang penuh sama quotes dan foto dari atlet muay thai, Yankova.

gak lama, dia ngeluarin satu kotak p3k dia, lalu ngeluarin kapas dan betadine. dan nuangin betadine ke kapas, lalu di pakein ke tangan gue.

tangan gue yg ngerasa perih reflek pengen menghindar. tapi dia yang megang tangan gue justru narik biar lebih deket.

"sabar. habis ini di hansaplast." kata dia agak tegas. tapi dia lucu banget sampe gue ketawa kecil.

habis di hansaplast, dia kayak puas dengan hasil karya dia. lalu menutup kembali kotak p3knya.

"makasih, ya,..." kata gue canggung, dia ngangguk.

"sama sama, kak."