"Jiejie!!"
Oh Ningning, adik perempuan Sehun yang berusia empat belas tahun itu memekik bahagia. Ia bangkit dari sofa ruang tengah dan berlari ke arah Jongin yang baru saja datang bersama Sehun.
"Eh eh!" Jongin sontak memegang kedua bahu Ningning; mencegah anak perempuan itu untuk memeluknya.
"Mau peluk Jiejie dulu. Kangen." Ujar Ningning manja.
Jongin cukup cemas karena ia masih memakai celana basah bekas cairannya sendiri yang tertutupi jaket Sehun. "Nanti aja ya peluknya? Kakak keringetan ini." Jongin tertawa canggung.
"Gak mau. Mau peluk Jiejie sekarang."
"Panggil Kakak dulu, baru boleh peluk." Ucap Jongin mencoba menawar, ia bukan perempuan yang harus dipanggil Noona atau Jiejie.
"Gak mau ih!"
"Ning.." Sehun memperingati.
"Iya deh. Kak Jongin." Ucap Ningning lesu sekaligus sebal.
Jongin tersenyum manis, menarik pantatnya ke belakang lalu memeluk tubuh kecil Ningning. Kalau begini, celana bagian depan Jongin tak akan menempel pada Ningning.
"Terima kasih Jiejie!" Ningning kembali memekik, lalu berlalu darisana setelah berhasil memeluk Jongin.
"Dia memanggilku Jiejie lagi." Keluh Jongin.
Sehun mengulum senyum gelinya, "Atuh emang lebih pantes dipanggil Jiejie kok."
Jongin melirik sinis, nyaris saja menggeplak kepala Sehun jika saja Ibu Sehun -Song Qian- tidak muncul.
"Jongie?" Song Qian terkejut, "Lama nggak kesini, kemana aja?" Tanyanya ramah.
"Baru dua minggu kok Ma." Jawab Jongin malu.
"Itu lama tau. Ningning nanyain mulu, biasanya kan dia main bareng kamu."
"Ehe.. iya maaf Ma."
"Ya udah kita mau ganti baju dulu Ma." Sela Sehun sebelum Ibunya kembali bertanya.
Qian mengangguk, "Iya. Mau istirahat dulu juga gak papa. Ntar Mama bangunin buat makan malem."
"Gak boleh! Abis ganti baju Jiejie harus nemenin Ningning nonton." Teriak Ningning dari balik sofa.
"Kakaknya capek loh."
"Ih Mama.." rengut Ningning.
"Udah anak kecil tidur aja sana." Ujar Sehun sambil membuat wajah mengejek.
"Sehun goblok!" Maki Ningning.
"Ning." Qian mendelik, membuat Ningning beringsut dan menyembunyikan seluruh tubuhnya di balik sandaran sofa.
"Ya udah Sehun ke kamar dulu Ma."
"Iyaa."
Sehun menarik tangan Jongin ke lantai dua menuju kamarnya. Sampai disana, Jongin langsung mengacak-acak isi almari berpintu tiga milik Sehun dan mengambil sepasang pakaian. Tanpa kata, Jongin melesat ke kamar mandi, meninggalkan Sehun yang tertawa gemas.
****
Hari ini Sehun bertugas untuk menjemput dan mengantar Jongin ke sekolah kemudian lelaki berkulit pucat itu segera melesat meninggalkan area sekolah. Ia sudah berencana membolos dari kemarin bersama Mingyu, Vernon, Chanyeol, dan Johnny.
Saat ini kelima pemuda yang telah duduk di bangku akhir Senior High School itu berkumpul di apartemen milik Johnny. Berbagai jenis makanan dan minuman menumpuk di atas meja lengkap dengan berbungkus-bungkus rokok dan vape.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship [Hunkai]
Fiksi Penggemar[School life] [Romance] "Terakhir kali kita berhubungan lo keluarin dimana?" "Diluar." "Masaa?" "Lo pasti tau kapan gua boong yang." Yah, Kai tau Sehun sedikit berbohong. Kekasih kurang ajar, batin Kai. Gay | BoyxBoy Sehun x Kai