°duapuluhempat

1K 279 4
                                    

sejin beberapa hari ini kembali sibuk dengan pekerjaannya.

dan sudah beberapa hari ini juga ia tidak mendengar kabar seungyoun.

ah dua hari lalu ada panggilan dari seungyoun. dohyon yang melakukan panggilan itu.

"kangen paman sejin" katanya.

sejin luluh, tapi ia sedang tidak ingin bertemu seungyoun.

sejin masih terus memikirkan ajakan menikah seungyoun tempo hari.

dipikirkan bagaimanapun sejin tampaknya masih belum menemukan jawaban.

hari ini ia memutuskan untuk pergi ke cafe wooseok. sudah lama juga ia tidak mengunjungi cafe. terlalu banyak kenangan disana.

ketika sampai, semua meja penuh kecuali meja di sudut cafe dekat jendela. meja dimana ia dan seungyoun bertemu untuk pertama kalinya.

mau tidak mau sejin duduk disana. dan sekelebat memori indah bersama seungyoun kembali berputar dalam ingatan.

dan sialnya lagi lagu in my blood dari radio mengiringi sunyi nya.

ia jadi kembali teringat hari dimana ia jatuh cinta pada seungyoun sejak pendengaran pertama.

mata sejin memanas.

"jangan menangis sejin. jangan tangisi dia lagi" ujarnya sambil menepuk kedua pipinya.




"sejin, bisa bicara sebentar?"



itu seungyoun, menghampiri sejin dengan setelan kerja nya dengan tas perlengkapan dohyon di bahu kirinya.

sementara dohyon sedang bersama wooseok di balik counter.

sejin mempersilahkan seungyoun duduk dihadapannya.

persis seperti pertemuan kedua mereka, seungyoun yang datang mengganggu waktu sendirinya.

"tentang pernikahan,apa kau sudah punya jawabannya?"

-tbc

satu chapter lagi :)

enough | seungyoun, sejin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang