°duapuluhlima - end

1.7K 297 47
                                    

sejin diam.

suara disekitar mereka seolah perlahan menghilang.

sejin menunduk, kedua tangannya saling meremat. pikirannya berkecamuk.

"bagaimana ini ?" batinnya.

seungyoun masih menunggu dengan sabar.

"aku tidak tau apa yang kau pikirkan. tapi sungguh aku masih mencintaimu sejin"

sejin mendongak menatap lekat seungyoun. seungyoun tulus. sejin yakin itu.

dan tidak bisa ia pungkiri jika ia juga masih mencintai seungyoun.

tangan sejin terulur. menyentuh kedua tangan seungyoun. ia mengenggamnya lembut. tersenyum hangat untuk mengurangi ketegangan diantara mereka.

"aku tau kamu masih cinta dan akupun juga sama--"

seungyoun tersenyum.

"--tapi" sejin memberi jeda.

jantung seungyoun berdegup kencang. ia gugup menanti jawaban sejin.

sejin menghela napas, "aku sudah memaafkan mu. semua kesalahan mu aku sudah memaafkanya. tapi jika untuk menikah, maaf. aku tidak bisa" jawab nya.

hati seungyoun seolah diremat kuat.

"kita bisa berteman. ku rasa itu cukup. aku bisa membantumu menjaga dohyon jika kamu mengkhawatirkannya"

seungyoun tidak bisa hanya berteman. seungyoun ingin lebih. tapi, ia tidak ingin egois. ego nya dahulu lah yang menghancurkan hubungan mereka.

seungyoun mengelus tangan sejin yang masih menggenggam nya.

"oke, kita bisa berteman, teman tapi mesra, hehe" seungyoun tertawa kecil. tawa lebar yang masih terlihat menggemaskan di mata sejin.

sejin hanya bisa tersenyum. ia juga turut bahagia.

untuk sekarang, mungkin kata teman cukup bagi mereka. biarkan lah semuanya mengalir perlahan. barangkali status teman mereka bisa berubah.

dohyon berlari kecil ke arah sejin. ia sudah menahan diri sejak datang tadi.

"paman sejin!!!" seru dohyon yang menghambur dalam pelukan sejin. membuat sejin dan seungyoun terkekeh gemas.

sejin mengapit kedua pipi dohyon, "kangen ya??"

dohyon mengangguk.

sejin mencium hidung dohyon kemudian berbisik ditelinga dohyon, "ayo ajak papa jalan jalan"

senyum dohyon melebar, ia melepas pelukannya dan beralih menghampiri sang papa.

"papa jalan jalan ayo!! sama paman sejin juga" ujarnya semangat. tangan mungilnya menarik narik lengan kemeja papa nya.

seungyoun menatap sejin lembut, "ayo jalan jalan"

dan ketiga nya pergi meninggalkan cafe dengan senyum bahagia.

seungyoun pikir, jika bisa begini terus bersama sejin, ia tidak masalah. toh, ia bisa mengajak sejin menikah lain waktu, ia akan menikmati waktu pendekatan nya lagi. dan tentu nya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

sementara itu di balik counter ada wooseok yang menatap gemas sahabatnya. "ternyata sejin memang sebaik itu. awas saja seungyoun kalau menyakiti sejin lagi"





sejin rasa, cerita mereka cukup sampai disini. biarkan ia seungyoun dan dohyon yang tau kelanjutannya. sejin harap, pilihannya tepat. semoga tidak ada lagi rasa sakit yang ia rasakan.






semoga saja...........












●●●

[breaking news]

sebuah kecelakan beruntun terjadi di daerah xx. puluhan korban meninggal dan luka berat. penyebab kecelakaan masih belum di ketahui.

wooseok, menatap prihatin pada berita yang baru saja dilihatnya di televisi, lalu sebuah panggilan masuk dari seungyoun diterimanya.

"s-seok... sejin.. dodo... mereka..." suara seungyoun putus putus dan terdengar seperti sedang menangis. tapi wooseok mampu mendengar suara sirine dan rusuh di sebrang sana.

"m-mreka meninggalkan ku----halo maaf apakah anda keluarga nya. mobil mereka menjadi salah satu korban kecelakaan beruntun. dua orang didalam nya tewas seorang laki laki dan anak kecil, pemilik ponsel ini terluka dan akan dilarikan kerumah sakit seoul. terimakasih"

lutut wooseok melemas. air matanya mengalir deras. beberapa menit lalu ia melihat tawa bahagia ketiga orang tersayang nya. dan kini....





-tamat-

hehe..

kenapa cover ff ini cuma youn sendiri ya karena gitu....

dan kenapa sinopsisnya "cukup, sejin tidak ingin lagi ada kata 'kita' diantaranya dan seungyoun" karena memang tidak akan ada lagi "kita" diantara mereka.

enough | seungyoun, sejin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang