°sepuluh

1.7K 450 9
                                    

seungyoun tiba di apartemen baru nya. apartemen yang tidak terlalu besar tapi cukup untuk sebuah keluarga kecil.

ia membuka ponsel nya. mebuka media sosial nya, menekan profil sejin dan hendak mengirimi nya dm. pesan ia ketik lalu hapus lagi. berkali kali membuat wooseok dan juga jinhyuk yang singgah untuk membantu membereskan apartemen nya gemas.

tangan wooseok dengan cekatan meraih ponsel seungyoun. dan mengirimkan pesan untuk sejin.

"hai , aku sudah di korea. bisakah kita bertemu?"  tulis wooseok.

seungyoun merutuk. ia belum mempersiapkan hati untuk menerima penolakan.

ting!

itu ponsel wooseok.

"ini dari sejin" ujar nya.

wooseok membaca pesan itu turut didengar oleh seungyoun dan jinhyuk.

"seok-ah , dia kembali dan mengajak bertemu. aku harus apa ?"

"aku rindu , tapi tak ingin bertemu" sambung nya lagi.

jinhyuk di sebelah nya tertawa. menertawakan kemalangan seungyoun.

"itu karma. sudah berapa kali kami peringatkan untuk berhenti main main. lihat , sejin benar benar tidak ingin melihat mu" ujar jinhyuk. terdengar sarkas tapi memang benar.

dia masih ingat betul bagaimana sejin datang ke cafe wooseok hari itu dengan isakan. bilang bahwa ia melihat seungyoun bercumbu dengan seorang gadis.

dan besok nya ketika jinhyuk mengunjungi apartemen seungyoun, teman brengsek nya itu malah tidur dengan seorang wanita. bagaimana ia tidak marah.

seungyoun bisa mendapatkan sejin saja merupakan sebuah keberuntungan. berani beraninya ia menyia nyiakan sejin.

jinhyuk masih sedikit dendam tentang hal itu.


-tbc

enough | seungyoun, sejin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang