seungyoun menunduk dalam. setelah beberapa menit laeut dalam pikirannya sendiri , ia beranjak mengambil kunci mobil jinhyuk.
"titip dohyon. aku akan menemui sejin sekarang" ujar nya.
"goodluck" ujar jinhyuk dan wooseok.
sesampai nya didepan rumah sejin seungyoun hanya bisa diam. dia tidak tau apa yang harus ia lakukan.
ponsel ditanganya menampilkan ruang dm bersama sejin.
dengan ragu ia pun mengetikkan sebuah pesan.
"aku didepan rumah, ayo bertemu"
dibaca
seungyoun melihat kearah jendela, dia bisa melihat sejin mengintip dari balik tirai.
ia menunggu dengan sabar sampai sejin turun menemuinya 45 menit kemudian.
"hai, apa kabar?" sapa sejin. pemuda itu mati matian menjaga sikap nya agar terlihat biasa saja didepan seungyoun.
"baik, bagaimana dengan mu?" jawab seungyoun, senyum yang sejin rindukan kembali dilihatnya.
"sangat baik. jauh lebih baik dari sebelum nya."
seungyoun mendekat, kemudian membawa sejin dalam dekapan, "aku merindukan mu. amat rindu"
sejin hanya bisa diam. tangan nya menggantung hendak membalas pelukan seungyoun. dan berakhir mendorong pelan tubuh seungyoun menjauh.
"ayo masuk" ujar sejin.
"dimana jimin dan anak mu?" tanya sejin , ia menyuguhkan sekaleng soda dan beberapa cemilan untuk seungyoun.
"jimin sudah menikah dengan pria pilihannya"
sejin membulatkan matanya kaget, "kalian bercerai?"
seungyoun terkekeh, "kami tidak pernah menikah"
-tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
enough | seungyoun, sejin ✔
Hayran Kurgucukup, sejin tidak ingin lagi ada kata 'kita' diantaranya dan seungyoun