°duapuluhsatu

1.1K 303 2
                                    

"aku antar ya?" tawar seungyoun pagi itu. dohyon sudah sembuh.

"bisa naik bus"

seungyoun menggeleng, mengambil alih tas sejin. "aku antar, sebagai ucapan terimakasih"

namun sejin tetap menolak.

"kalau begitu sampai halte?"

sejin tadinya hendak menolak. namun dohyon kecil menghampiri memeluk kaki papanya. "dianter ya om?" ujarnya.

sejin,

mana bisa menolak.

seungyoun menggendong tubuh anaknya. bahu lainnya ia gunakan untuk membawa tas sejin.

awalnya sejin hendak menolak, tapilagi lagi eksistensi dohyon membuatnya enggan.

"tentang ajakan menikah, aku ga bercanda" ujar seungyoun ketika mulai jalan menuju halte dekat kediaman seungyoun.

sejin diam beberapa saat, kemudian menjawab "maaf"

"ah, halte nya sudah dekat. aku pulang dulu. dohyon paman pulang ya" pamit sejin.

wajah dohyon tampak sekali enggan melepas paman kesayangannya.

mata seungyoun menatap lurus pada punggung sempit sejin yang perlahan menjauh.

"bukan sekarang youn, mungkin nanti" batin sejin.

apa yang bisa seungyoun lakukan dari hubungan mantan mereka selain bertahan untuk berjuang mendapatkan kembali hati sejin

-tbc

enough | seungyoun, sejin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang