malam itu, mingi dapat merasakan atmosfir yang berbeda. bahkan seratus persen berbeda dengan yang berada dirumahnya.
ia diperkenalkan yunhoㅡ pemuda yang ditemuinya didepan rumah, kepada orang-orang yang turut tinggal di rumah itu.
tetapi mingi tidak bisa mengingat jelas, luka di wajahnya membuatnya linglung. ditambah pandangannya sedikit kabur.
"jadi, kau menerima pesan itu juga?" itu hongjoongㅡ pemuda berambut merah terang, memudahkan mingi menghafal.
"ya... kurang lebih begitu." jawab mingi sembari menganggukkan kepala.
"ada yang ingin kau tanyakan kepada kami? atau kami tanyakan beberapa hal kepadamu terlebih dahulu?" tanya seseorang pemuda lain yang sedang bermain dengan patahan gagang sikat gigi dengan ujung sudah dibentuk runcing, mengerikan.
"aku ingin bertanya," mingi menghembuskan nafasnya, yang lainnya menunggu pertanyaan mingi dengan sabar.
"ada banyak pertanyaan, tetapi yang mendasar... apakah pengirim pesan itu adalah salah satu dari kalian?" pertanyaan pertama mingi terlontar.
semua wajah tertuju padanya dengan ekspresi bingung. "kami tidak pernah menggunakan ponsel lagi semenjak berada disini," jawab yunho.
"aku juga bukan pengirimnya, karena aku adalah orang pertama yang kesini, dan mendapatkan pesan yang sama." tambah hongjoong, mingi mengangguk lagi.
"bisa kalian jelaskan kepadaku? apa tujuan kalian berada di tempat ini?" pertanyaan kedua dari mingi membuat semuanya sontak terdiam.
seorang pemuda bersurai putih yang membawa boneka dengan warna senada itu memeluk erat bonekanya, mingi menjadi tak mengerti.
"kau sendiri? apa yang membuatmu kesini?" tanya seseorang dengan suara tenang.
"aku ada masalahㅡ" perkataan mingi dipotong oleh seseorang.
"ya, kami juga sama. kami juga memiliki masalah sehingga tanpa alasan pasti, kami berjalan kemari karena pesan itu." jawab orang yang sama.
mingi terdiam, otaknya mulai berpikir. 'berarti orang-orang yang ada disini merupakan orang-orang yang diusir dari rumah? sama sepertiku?'
"jangan kaget kalau kau melihat beberapa kejadian tak senonoh disini. beberapa diantara kami terganggu mentalnya." seseorang dengan wajah paling tenang (menurut mingi) itu berbicara.
"baiklah, aku mengerti." paham mingi cepat.
"kalau begitu, kami akan bertanya beberapa pertanyaan kepadamu." ucap hongjoong, mingi sendiri bahkan sudah siap dengan pertanyaan yang akan dilontarkan.
"mingi, betul?" mingi mengangguk.
"apa yang terjadi pada wajahmu?"
ㅡ
KAMU SEDANG MEMBACA
cause nobody cares, ateez [✓]
Random"bodo amat, toh gaada yang peduli." ㅡ ateez ⚠ some characters suffer from mental disorders | Started O8 Oct '19 | End 23 Dec '19 ©WhiteAce_